Ilustrasi Vaksin Pfizer/alodokter.com

Setelah beberapa bulan melewati program percepatan vaksinasi di Indonesia, tentunya kita sudah mengenal beberapa jenis vaksin yang digunakan. Beberapa vaksin yang telah digunakan di Indonesia adalah vaksin AstraZeneca, Sinovac, Sinopharm, Moderna yang baru saja dimulai dan diprioritaskan diberikan untuk booster para tenaga kesehatan, dan Pfizer yang rencananya akan didatangkan ke Indonesia.

Pada 14 Juli 2021, Kementerian Kesehatan dengan PT. Pfizer Indonesia dan BioNTech SE telah menyepakati untuk menyediakan sebanyak 50 juta vaksin Pfizer yang akan digunakan sepanjang tahun 2021. Namun hingga sekarang, belum ada kabar kedatangan vaksin Pfizer ke Indonesia.

Vaksin Pfizer menjadi vaksin pertama yang mendapatkan izin untuk digunakan kepada anak-anak. US Food and Drug Administration telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer bagi anak berusia 12-15 tahun. Keputusan tersebut diambil setelah perusahaan pembuat Pfizer melakukan uji klinis pada akhir Maret 2021 yang melibatkan 2.260 anak dan remaja. Hasilnya, vaksin Pfizer memiliki efikasi (efek perlindungan terhadap Covid-19) 100% dan dapat ditoleransi dengan baik. Sayangnya, di Indonesia sendiri keamanan penggunaan vaksin Pfizer belum dapat dipastikan.

“Pemberian vaksin Pfizer untuk anak-anak dapat dijawab ketika uji klinis ketiga selesai. Untuk memastikan keamanan vaksin Pfizer untuk anak-anak, perlu rekomendasi dari WHO, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunisation (TAGI). Oleh sebab itu, yang terpenting saat ini adalah memberikan vaksinasi kepada orang tuanya terlebih dahulu guna mencegah penularan Covid-19,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi.

Hingga informasi ini ditulis, kami juga belum menemukan rekomendasi dari IDI maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengenai penggunaan vaksin Pfizer untuk vaksinasi anak-anak. Untuk keamanan bersama, mari menunggu keluarnya rekomendasi dari beberapa lembaga yang telah disebutkan diatas.

Izin Penggunaan Darurat Vaksin Pfizer

Meskipun belum mendapatkan rekomendasi dari IDI maupun IDAI, Vaksin Pfizer telah terlebih dahulu mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM pada tanggal 14 Juli 2021. Lebih lengkapnya mengenai vaksin Pfizer adalah sebagai berikut.

  1. Dikenal juga dengan nama vaksin Comirnaty
  2. Diproduksi Pfizer dan BioNTech
  3. Wajib disimpan khusus dengan suhu ultra rendah (-90 derajat celcius sampai -60 derajat celcius)
  4. Jenis vaksin dari platform mRNA
  5. Dapat digunakan pada orang berusia lebih dari 12 tahun
  6. Efikasi pada usia diatas 16 tahun mencapai 95,5% dan pada usia 12-15 tahun mencapai 100%
  7. Diberikan melalui penyuntikan intramuskular dengan dosis 0,3 ml sebanyak 2x dalam rentang pemberian 3 minggu

Selain itu, pemberian vaksin Pfizer juga mungkin memberikan beberapa efek samping terhadap penerimanya atau biasa disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI yang mungkin terjadi pasca penyuntikan vaksin Pfizer adalah nyeri atau bengkak di bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot atau nyeri sendi, menggigil, demam ringan, mual atau merasa tidak enak badan, dan kelelahan.

Syarat Orang Yang Boleh Menerima Vaksin Pfizer

Sebelum menjalani vaksinasi, Anda harus benar-benar memperhatikan kondisi tubuh Anda. Untuk penerima vaksin Pfizer sendiri, ada beberapa ketentuan dan syarat yang harus Anda perhatikan sebagai berikut sehingga Anda boleh menerima vaksin Pfizer.

  1. Tidak pernah mengalami alergi terhadap bahan baku apapun yang terkandung dalam vaksin mRNA.
  2. Tidak memiliki riwayat alergi parah hingga memerlukan penanganan medis menggunakan epinefrin.
  3. Tidak pernah mengalami alergi setelah menerima suntikan vaksin Pfizer tahap pertama.


Selain itu jika Anda berada pada beberapa kondisi seperti:

  • Alergi, termasuk pada obat dan makanan
  • Demam
  • Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau sedang mengkonsumsi obat pengencer darah
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui
  • Sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dengan jenis yang lain
  • Memiliki riwayat gangguan imun atau sedang mengkonsumsi obat yang dapat mempengaruhi kondisi imun tubuh

Anda harus berkonsultasi kepada dokter atau petugas kesehatan terlebih dahulu sebelum diperbolehkan menerima vaksin Pfizer.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini