Global Indonesia Apa Perbedaan Endemi dan Pandemi?

Apa Perbedaan Endemi dan Pandemi?

Ilustrasi Penyebaran Pandemi Covid-19 di Dunia/unsplash.com

Sejak munculnya virus Covid-19 di Wuhan dan langsung menyebar ke seluruh penjuru dunia, WHO menetapkannya sebagai pandemi. Pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dipelajari melalui ilmu yang disebut Epidemiologi. Beberapa tahun ini, ilmu tersebut sangat berguna untuk memetakan pola penyebaran Covid-19. Dalam ilmu Epidemiologi, ada beberapa istilah yang berhubungan dengan penyakit-penyakit serius salah satunya adalah pandemi dan endemi.

Dalam masa-masa pandemi Covid-19 tentunya kita bertanya-tanya mengapa Covid-19 disebut sebagai pandemi dan apa bedanya pandemi dan endemi? Inilah beberapa perbedaan antara pandemi dan endemi.

EndemiPandemi
Penyakit yang muncul menjadi karakteristik wilayah tertentuPenyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia
Penyakit selalu ada dalam wilayah tersebut namun dengan frekuensi dan jumlah kasus yang rendahPenyakit sudah menjadi masalah untuk seluruh penduduk dunia
Peningkatan jumlah kasus signifikan tapi terbatas pada wilayah tertentuPeningkatan kasus dalam jumlah besar secara stimulan atau berkelanjutan dan diluar dugaan sehingga sulit dikendalikan

Di dunia, penyakit yang tergolong sebagai pandemi bukan hanya Covid-19 saja. Pada tahun 2009, dunia juga dilanda pandemi Flu Babi (H1N1) yang menginfeksi kurang lebih 1,4 miliar orang di dunia dan membuat ratusan ribu orang meninggal dunia. Selain itu pada tahun 1918-1920 ada Spanish Flu yang menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia. 

Endemi Yang Ada di Indonesia

Di Indonesia sendiri, ada beberapa penyakit yang tergolong sebagai endemi dan setiap tahunnya menginfeksi beberapa orang meskipun jumlahnya tidak terlalu tinggi. Beberapa penyakit yang tergolong endemi di Indonesia adalah sebagai berikut.

  1. Kaki Gajah

Disebut juga filariasis, disebabkan karena gigitan nyamuk pembawa larva cacing roundworm. Ada 3 jenis cacing yang dapat menyebabkan kaki gajah yaitu wuchereria bancrofti, brugia malayi, dan brugia timori. Hal ini membuat adanya pembengkakan di tubuh penderita filariasis, biasanya bagian tubuh yang bengkak adalah kaki. Namun bisa juga terjadi pembengkakan di dada maupun organ vital.

  1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD sering dijumpai di Indonesia terutama ketika memasuki musim penghujan. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Pencegahan penyakit DBD yang biasa dilakukan adalah menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, mendaur ulang barang bekas, serta fogging atau pengasapan.

  1. Hepatitis A

Penyakit ini menular melalui makanan yang terkontaminasi, bisa juga disebabkan karena sanitasi yang buruk. Untuk mencegah Hepatitis A, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA) merekomendasikan imunisasi hepatitis A pada anak sejak anak berusia 2 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak antar imunisasi 6-12 bulan.

  1. Malaria

Di beberapa daerah di Indonesia, malaria masih menjadi endemi. Penyebabnya adalah gigitan nyamuk Anopheles pembawa parasit plasmodium. Parasit akan masuk ke aliran darah dan menyebabkan berbagai gangguan pada sel darah merah.

Selain beberapa penyakit tersebut, Indonesia juga pernah dilanda endemi flu burung (H5N1) pada tahun 2012 dan Sars pada tahun 2003. 

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini