
Masyarakat Provinsi Bali menjadi masyarakat yang berada di nomor satu secara nasional untuk disiplin pemakaian masker. Selain itu, dari target 70% vaksinasi untuk 4 juga warga Bali, sudah lebih dari 50% warga yang menerima vaksinasi. Pencapaian ini membuat Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana yakin bahwa Bali siap membuka international border atau pintu pariwisata internasional mengacu pada indikator pendukung tersebut.
“Kesiapan pemerintahnya, kesiapan kesehatan masyarakatnya serta kesiapan fasilitas penunjang pariwisata sudah sangat baik. Apalagi bicara ketaatan masyarakat Bali terhadap prokes yang sangat luar biasa,” ujar Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini dalam Webinar bertajuk persiapan Bali untuk open border internasional dari Pura Mandara Giri, Semeru Agung Lumajang, Jawa Timur pada Selasa, 22 Juni 2021.
Beberapa persiapan internal telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi Bali. Disebutkan bahwa sudah ada 1000 hotel dan fasilitas pariwisata sudah memiliki standar Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) dan kedepannya ditargetkan 1000 lagi. Ada juga tiga kawasan yang telah dirancang sebagai kawasan hijau yaitu Ubud, Nusa Dua, dan Sanur dengan sistematis. Selain itu ada faktor eksternal juga yang diperhatikan seperti kondisi negara asal wisatawan, serta pandangan pemerintah pusat yang perlu menjadi pertimbangan bersama.
“Kami sangat berharap Juli ini dapat dibuka, meskipun belum seratus persen seperti dahulu. Ada beberapa pola yang bisa kita coba, seperti travel bubble yang memungkinkan wisatawan antar negara atau provinsi, ada pola essential traveler, free covid corridor, banyak yang bisa digunakan,” ujar Wagub Cok Ace.
Ia menambahkan bahwa harapannya Juli tidak ada penundaan. Seandainya kasus Covid-19 masih dinamis, sistem buka tutup bisa dilakukan. Namun ia meyakinkan bahwa beberapa bulan ini kondisi pengendalian pandemi sangat bagus dan kesiapan pemerintah Bali juga sudah dilakukan dengan baik.
Langkah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebutkan bahwa Bali siap menyambut wisatawan dilihat dari kesiapan yang telah dilakukan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Selain itu, Bali disebut aman untuk workation. Workation adalah bentuk adaptasi skema bekerja secara konvensional ke digital nomad (bekerja di lokasi yang berbeda dengan perusahaan) yang menggabungkan antara bekerja dan liburan guna meningkatkan produktivitas kerja.
Selain itu Menparekraf juga akan membuka pariwisata Bali dengan kebijakan Travel Corridor Arrangement (TCA) dan telah memasuki tahap finalisasi uji coba. Nantinya wisatawan internasional yang diperbolehkan mengikuti TCA harus memenuhi syarat antara lain sudah divaksin, lolos tes PCR sebelum berangkat dan saat kedatangan, serta berwisata di zona hijau (Sanur, Ubud, Nusa Dua).
Kesiapan juga ditunjukkan oleh Pemerintah Daerah Bali yang menyediakan fasilitas seperti rumah sakit rujukan hingga informasi seputar Covid-19 di Bali. Kawasan hijau di Bali sudah dilengkapi fasilitas kesehatan. Di Nusa Dua ada BMC Hospital yang bertaraf internasional, di Sanur terdapat Rumah Sakit Bali Mandara yang sekaligus menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, dan di daerah Ubud terdapat Klinik Kenak Medika dan RS Ari Canti. Selain itu informasi seputar Covid-19 di Bali dapat diakses melalui https://infocorona.baliprov.go.id/
Fasilitas lain yang sudah disiapkan yaitu laboratorium khusus Covid-19 yang telah bersertifikasi global. Laboratorium dirancang khusus sebagai lab internasional yang fokus pada PCR swab test, antigen swab test, tes serologi, dan pengujian yang berhubungan dengan Covid-19 sehingga hasil akan lebih akurat. Bagi wisatawan yang sakit, disediakan juga jalur layanan kesehatan khusus yang disediakan satgas Covid-19 Bali di hotline: 1500451 atau nomor whatsApp 085792240799.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon