
Salah satu bencana hidrometeorologi yaitu banjir melanda empat kabupaten di Sulawesi Selatan. Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu, 7 Juli 2021 hingga Kamis, 8 Juli 2021, semetara tinggi muka air (TMA) berkisar antara 50-200 cm. Adapun wilayah yang terdampak banjir yaitu Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Bulukumba. Banjir yang terjadi di Sulawesi Selatan ini menyebabkan adanya korban jiwa dan kerusakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan per tanggal 9-14 Juli 2021. Berdasarkan prakiraan cuaca tersebut, diperkirakan sebagian wilayah di Sulawesi Selatan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Dengan terbitnya prakiraan cuaca ini, BMKG berharap pemerintah daerah setempat meningkatkan kapasitas, kesiapsiagaan, dan mitigasi bencana sementara masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Daerah Terdampak Banjir, Kerusakan, Kerugian, dan Korban Jiwa
Banjir yang terjadi di Sulawesi Selatan ini melanda empat kabupaten pada hari Kamis, 8 Juli 2021. Banjir membuat sebanyak 13 kecamatan di Sulawesi Selatan terdampak dan mengalami kerusakan serta menimbulkan korban jiwa. Data daerah terdampak serta kerusakan yang ditimbulkan dapat kami rangkum sebagai berikut.
- Kabupaten Jeneponto
- Kecamatan Tarowang:
Satu warga meninggal dunia, 13 rumah rusak berat, 43 rumah rusak ringan, 5 kantor pemerintahan (pelayanan kesehatan, pendidikan, UPTD Kecamatan Tarowang) terendam.
- Kecamatan Binamu
26 rumah terendam di Kelurahan Balang Toa dan 15 rumah terendam di Kelurahan Balang.
- Kecamatan Arungkeke
10 rumah rusak berat dan 30 rumah rusak ringan.
- Kecamatan Batang
3 rumah rusak berat dan 8 rumah rusak ringan.
- Kabupaten Sinjai
Ada satu kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Sinjai Utara, dengan empat kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Biringere, Kelurahan Balangnipa, Kelurahan Bongki, dan Kelurahan Lappa serta satu desa yaitu Desa Panaikang. Banjir di wilayah ini menyebabkan 8 KK harus mengungsi.
- Kabupaten Bantaeng
- Kecamatan Bantaeng: 4 kelurahan (tidak disebutkan namanya)
- Kecamatan Bissappu: 3 kelurahan (tidak disebutkan namanya)
- Kecamatan Pajukukang: 1 desa (tidak disebutkan namanya)
Di tiga wilayah kecamatan tersebut, tinggi muka air (TMA) adalah 50 cm. Sementara itu, 1.000 rumah yang ditinggali 1.000 KK atau 5.000 jiwa terdampak banjir.
- Kabupaten Bulukumba
- Kecamatan Rilau Ale
2 unit rumah rusak berat terseret arus di Desa Bonto Bangun dan 2 tembok tanggul irigasi rusak.
- Kecamatan Kindang
2 jembatan di Desa Tammanoa roboh tergerus air sungai.
- Kecamatan Bulakamba
Berdampak pada Desa Bonto Bulaeng
- Kecamatan Gantarang
1 jembatan gantung di Desa Sopa terputus
- Kecamatan Ujung Loe
Berdampak pada Kelurahan Dannuang
Selain itu banjir di Kabupaten Bulukumba juga menyebabkan:
- 57 hewan ternak jenis sapi terseret arus sungai dan menyebabkan 23 ekor sapi mati dan 34 ekor lainnya masih dalam pencarian.
- 10 hektar sawah daan 40 hektar kebun di Bantaran Sungai Bijawang terendam, menyebabkan total kerugian mencapai Rp 404.000.000,00
- 60 hektar sawah dan 30 hektar kebun di Bantaran Sungai Kirasa terendam, menyebabkan total kerugian mencapai hampir 1,1 miliar rupiah.
Sementara itu menurut data dari BMKG mengenai prakiraan cuaca berbasis dampak yang berlaku pada 9 Juli 2021 pukul 07.00 WIB hingga 10 Juli 2021 pukul 07.00 WIB beberapa daerah di wilayah Timur Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat dengan indeks risiko banjir atau banjir bandang. Daerah tersebut adalah Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Sementara itu wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat berstatus waspada terhadap dampak banjir.
Selain banjir, catatan menuliskan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan seperti Kabupaten Bulukumba juga pernah diguncang gempa. Kabupaten Bulukumba diguncang gempa pada tahun ini tepatnya tanggal 13 April 2021 pukul 01.08 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 4,3 SR ini tidak berpotensi tsunami. Gempa juga pernah mengguncang Kabupaten Jeneponto pada 30 Januari 2020 pukul 08.09 WITA, gempa ini berkekuatan magnitudo 4,1 SR dan tidak berpotensi tsunami.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon