

Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dilanda banjir pada Senin, 12 Juli 2021 pukul 19.30 WITA. Banjir disebabkan karena hujan yang terjadi secara terus menerus di wilayah Kabupaten Parigi Moutong dan menyebabkan debit air sungai meluap. Tinggi muka air (TMA) saat terjadi bencana banjir adalah 30 hingga 80 cm.
Menurut data dari BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, ada sebanyak empat desa di Kecamatan Tomini yang terdampak. Empat desa tersebut adalah Desa Ogotumubu, Desa Ogotumubu Barat, Desa Tilung, dan Desa Ta’aniuge. Banjir juga menyebabkan sebanyak 100 rumah terdampak, 7 unit rumah rusak berat, dan 6 unit rumah warga setempat mengalami rusak ringan. Untuk data korban jiwa hingga saat ini masih dalam tahap pendataan oleh BPBD Kabupaten Parigi Moutong. Untuk sementara ini, kebutuhan mendesak bagi para korban banjir adalah tenda, selimut, pakaian, dan makanan cepat saji.
Dalam laporan kondisi terkini, banjir di Kabupaten Parigi Moutong sudah mulai surut dan sudah tidak lagi menggenangi jalan trans di wilayah terdampak. Hasil analisa data dari inaRISK menyebutkan bahwa ada sebanyak 22 wilayah kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong yang berada dalam potensi bahaya banjir dalam kategori sedang hingga tinggi.
Prakiraan Dini Cuaca 13-15 Juli 2021 dari BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data prakiraan dini cuaca yang berlaku pada tanggal 13-15 Juli 2021. Dalam prakiraan dini cuaca ini wilayah Sulawesi Tengah pada hari ini Rabu, 14 Juli 2021 masih berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Meskipun hari ini wilayah Kecamatan Tomini terpantau berawan, BMKG tetap menghimbau BPBD Sulawesi Tenggara untuk selalu waspada memberikan peringatan dini bahaya banjir kepada masyarakat.
Selain Sulawesi Tenggara, berikut peringatan dini cuaca bagi wilayah Indonesia yang lain pada tanggal 14 Juli 2021.
- Wilayah Dengan Potensi Hujan Lebat Disertai Kilat Petir dan Angin Kencang
- Aceh
- Kepulauan Riau
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua
- Wilayah Dengan Potensi Hujan Disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang:
- Bengkulu
- Kalimantan Selatan
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Wilayah Berpotensi Angin Kencang:
- Nusa Tenggara Timur
Waspada Musim Pancaroba di Indonesia
Indonesia diprediksi mengalami musim peralihan atau lebih dikenal dengan musim pancaroba pada akhir bulan Maret 2021. Namun, melihat cuaca yang terjadi sekarang dimana cuaca yang sangat cerah dan panas tiba-tiba bisa berubah menjadi mendung dan hujan, rasanya masyarakat masih harus waspada dengan cuaca ekstrim yang akan terjadi. Apalagi di musim pancaroba ini, masyarakat juga dihadapkan dengan potensi penyakit Covid-19.
“Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama memasuki masa pancaroba tahun ini,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
Sementara itu, untuk tetap sehat di masa pancaroba yang berbarengan dengan masa pandemi ini ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan.
- Minum air putih yang cukup, minimal 8 gelas dalam sehari
- Istirahat yang cukup agar badan tetap bugar dan fungsi imun semakin optimal
- Kendalikan stress dengan beraktivitas secara produktif
- Mengkonsumsi buah dan sayur yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu kekebalan tubuh
- Mengkonsumsi protein seperti daging untuk memperbaiki dan memperkuat sistem kekebalan tubuh
- Rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon