
Dua kota di Korea Selatan (Korsel), Seoul dan Gangnam dilanda banjir pada Senin, 8 Agustus 2022. Seorang jurnalis di Seoul bernama Raphael Rashid sempat membagikan keadaan banjir melalui media sosial twitternya @koryodynasty. Dalam video tersebut terlihat bahwa banjir merendam kendaraan-kendaraan yang ada di jalan dengan air yang berwarna coklat keruh.
Otoritas Meteorologi Korea (KMA) menyebutkan banjir terjadi karena Seoul diguyur hujan lebih dari 141,5 mm per jam pada Senin tengah malam. Banjir ini disebut sebagai banjir terparah di Korea Selatan sejak tahun 1942 atau sejak 80 tahun terakhir. Akibatnya banjir menggenangi jalanan, stasiun metro, dan menyebabkan pemadaman listrik di seluruh kota dan juga provinsi tetangga.
Tidak hanya itu, banjir di Korsel ini juga menyebabkan kerusakan pada beberapa tempat. Kerusakan terjadi pada beberapa toko di terminal bus di distrik Gangnam, kebocoran air di fasilitas Pusat Konvensi dan Pameran di Seoul, lahan pertanian terendam, jalanan rusak, dan pohon juga tumbang.
Bencana banjir ini juga menelan korban jiwa, hingga Selasa, 9 Agustus 2022 dilaporkan ada 14 orang korban. 7 diantaranya meninggal dunia dan 7 lainnya dilaporkan masih hilang. Beberapa orang yang meninggal diantaranya dua orang berusia 40-an dan gadis berusia 13 tahun yang tinggal di apartemen semi-basement. Selain itu korban yang lain ada yang tersengat listrik dan tertimbun tanah longsor.
“Seluruh pejabat dan instansi terkait diminta untuk melakukan evakuasi penduduk dari daerah beresiko tinggi, selain itu bagi sektor bisnis tolong berikan karyawan jam kerja yang fleksibel pada Selasa pagi,” ujar Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol.
Sementara itu Perdana Menteri Han Duck Soo meminta instansi terkait untuk juga mencegah kerusakan properti di daerah beresiko tinggi. Hingga saat ini Otoritas Meteorologi Korea masih terus mengeluarkan peringatan hujan lebat di seluruh Seoul dan wilayah metropolitan sekitarnya. Pihak KMA mengatakan curah hujan yang tinggi masih akan terus terjadi hingga hari Rabu, 10 Agustus 2022.
Belum Ada Laporan WNI Terdampak Banjir Korea Selatan Dari KBRI
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus berkoordinasi dengan KBRI di Seoul, Korea Selatan atas banjir parah yang terjadi. Terutama untuk keadaan para Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Seoul dan wilayah terdampak banjir lainnya.
“Ada sebanyak 36.399 WNI yang menetap di Korea Selatan. Sampai saat ini KBRI masih terus menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia. Untungnya belum ada laporan WNI terdampak langsung akibat banjir parah yang terjadi,” ujar Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha.
Meskipun begitu, KBRI di Korsel meminta masyarakat yang tinggal di Seoul dan wilayah terdampak banjir untuk selalu waspada dan memantau keadaan. Selain itu, WNI juga diminta mengikuti petunjuk dan instruksi dari otoritas setempat. Jika ada keadaan darurat, WNI dapat menghubungi KBRI pada nomor +82 10-5394-2546.
Penulis: Serafina Indah
Editor: Sebastian Simbolon