Ilustrasi Aksi Demo Buruh PT. Langgeng Makmur Industri/notif.id

Puluhan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Madani Indonesia (FSBMI) terlibat bentrok dengan buruh lain dan aparat kepolisian. Peristiwa tersebut terjadi ketika para buruh melakukan aksi demo di PT. Langgeng Makmur Industri, Jl. Letjen Sutoyo, Waru, Sidoarjo pada 16 Oktober 2012. Aksi dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap perusahaan.

Para buruh yang melakukan aksi demo juga menghadang karyawan untuk masuk ke PT. Langgeng Makmur Industri. Mereka kecewa karena perusahaan bersikap tidak adil dengan memasukkan karyawan baru ke perusahaan dengan menggunakan mobil. 

Padahal perusahaan disebut tidak memberikan kesejahteraan kepada para buruh karena memberlakukan sistem outsourcing kemudian mengeluarkan karyawannya secara sepihak. Bahkan dalam keadaan tersebut, perusahaan masih menerima karyawan baru.

“Perusahaan mengeluarkan karyawan secara sepihak, masih memberlakukan sistem outsourcing juga. Namun sekarang bisa mempekerjakan karyawan baru. Hal tersebut sangat mengecewakan kami, buruh yang melakukan aksi unjuk rasa,” ujar Koordinator Aksi, Lukman Hakim.

Sementara itu dalam tempat terpisah, Direktur PT. Langgeng Makmur Industri Tbk, Kosasih mengatakan bahwa saat ini perusahaannya memang menerima karyawan baru. Namun karyawan baru tersebut merupakan karyawan lama yang juga ikut outsourcing kemudian mengajukan diri menjadi karyawan tetap di perusahaan. Ketika ditanya mengenai jumlah karyawan barunya, Kosasih enggan memberi jawaban.

“Maaf saya tidak bisa menyebutkan total jumlah karyawan dari outsourcing yang sekarang sudah menjadi karyawan tetap. Hal ini demi keamanan buruh yang jadi karyawan. Yang jelas jumlahnya ada puluhan,” ujar Kosasih.

Pernah Lakukan Aksi Demo Sebelumnya

Sebelum aksi demo pada Oktober 2012, buruh PT. Langgeng Makmur Industri juga pernah melakukan beberapa aksi. Yang pertama adalah pada 17 September 2012. Para buruh melakukan demo di depan kantor PT. Langgeng Makmur Industri untuk menuntut penghapusan sistem outsourcing.

Aksi dilakukan para buruh dengan cara bergandengan tangan membuat pagar betis dan meletakkan motor di depan pintu masuk pabrik untuk menghalangi buruh lain masuk untuk bekerja di dalam pabrik. Para buruh mengaku kecewa karena dari 500 karyawan PT. Langgeng Makmur Industri, 300 buruh berstatus outsourcing dan kontraknya tidak diperpanjang.

Selain aksi demo untuk menuntut penghapusan sistem outsourcing, pada 17 April 2012 buruh juga pernah melakukan aksi demo menuntut PT. Langgeng Makmur Industri. Aksi dilakukan di kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo. Mereka membentangkan spanduk dan keranda mayat sebagai simbol matinya kinerja Dinas Tenaga Kerja.

Dalam aksi tersebut para buruh menuntut Dinas Tenaga Kerja untuk membantu menyelesaikan permasalahan SP3. Selain itu buruh juga menuntut perusahaan mengeluarkan jaminan hari tua (JHT) dan jaminan kematian karyawan PT. Langgeng Makmur Industri karena ada dugaan penyelewengan dana Jamsostek.

“Kami meminta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo membatalkan Surat Pemberhentian Penyidikan dan Penuntutan (SP3). Kami juga meminta agar kasus penggelapan dana Jamsostek di perusahaan PT. Langgeng Makmur Industri untuk ditindak tegas,” ujar salah satu pekerja bernama Tarmidi.

Baca artikel terkait: Buruh PT. Ultrajaya Mogok Kerja

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini