

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis update prakiraan cuaca yang terjadi di Indonesia untuk satu pekan kedepan (31 Mei-7 Juni 2021) dalam siaran pers yang dikeluarkan pada Senin, 31 Mei 2021. BMKG memonitor adanya perkembangan bibit siklon tropis yang berada di sekitar Samudra Pasifik Barat Daya, sebelah Timur-Tenggara Filipina.
Selain itu adanya perlambatan dan belokan angin yang terjadi di beberapa wilayah cukup berpengaruh terhadap potensi pembentukan awan hujan dan juga berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah di Indonesia. Beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat adalah sebagai berikut.
- Tanggal 2-4 Juni 2021:
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kep.Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
- Tanggal 5-7 Juni 2021:
Aceh, Kep.Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Selain intensitas hujan sedang-lebat di beberapa wilayah yang sudah disebutkan, BMKG juga menghimbau kepada masyarakat yang berada di daerah Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua untuk mewaspadai potensi prakiraan cuaca berbasis dampak banjir/bandang dari tanggal 31 Mei 2021 sampai dengan hari ini.
“Kami menghimbau masyarakat yang ada di daerah rawan bencana hidrometeorologi untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan kedepan. Akan ada potensi hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, dan bahkan hujan es. Hal ini berpotensi menyebabkan adanya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung,” ujar Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam siaran pers BMKG pada Senin, 31 Mei 2021.
Siklon Tropis Choi-Wan
Bibit siklon tropis yang berada di perairan sebelah Timur-Tenggara Filipina disebut sebagai Siklon Tropis Choi-Wan. Menurut data dari BMKG yang diupdate pada hari ini, 2 Juni 2021 pukul 07.00, Siklon Tropis Choi-Wan berada di perairan Filipina bagian tengah (sekitar 1.060 km sebelah utara barat laut Tahuna). Siklon Tropis Choi-Wan diprediksi akan melemah pada 24 jam kedepan dan akan bergerak menuju ke arah barat laut.
Siklon Tropis Choi-Wan ini memberikan beberapa dampak kepada cuaca di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kalimantan Utara
- Angin kencang di Sulawesi Utara
- Gelombang laut tinggi (1.5-2.5 m) di perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan Utara Halmahera, Perairan Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Perairan Jayapura-Sarmi, dan Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
Dampak Siklon Tropis Choi-Wan Pada Beberapa Bencana yang Terjadi di Indonesia Beberapa Pekan Terakhir
Meskipun Sikoln Tropis Choi-Wan diprediksi akan terus bergerak menjauhi daerah Indonesia, nyatanya siklon tropis ini telah membawa dampak terhadap bencana alam hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia. Seperti yang diberitakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia beberapa pekan lalu.
Bencana yang baru saja terjadi adalah angin kencang di Kota Binjai pada Senin, 31 Mei 2021. Angin kencang tersebut disebut telah membuat dua rumah warga rusak berat dan 12 lainnya rusak ringan. Angin kencang dan kerusakan terjadi pada tiga kelurahan di dua kecamatan yaitu Kelurahan Jati Makmur dan Pahlawan (Binjai Utara) dan Kelurahan Sumber Mulyorejo (Binjai Timur).
Sementara itu, dua hari sebelumnya yaitu pada Sabtu, 29 Mei 2021 pukul 01.35 terjadi banjir rob yang menerjang ribuan rumah di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah. Banjir rob ini membuat 11.128 jiwa terdampak.
“Kerugian materiil sebanyak 3.950 unit rumah terendam banjir. Pada saat insiden terjadi, tinggi muka air (TMA) menunjukkan ketinggian sekitar 60 sentimeter,” tulis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang dalam laporannya.
Adanya beberapa bencana yang sudah terjadi akibat dampak dari Siklon Tropis Choi-Wan membuat BNPB mengeluarkan himbauan pada masyarakat agar selalu waspada terhadap ancaman bencana yang terjadi. Selain itu BNPB meminta masyarakat untuk selalu aktif memantau info cuaca melalui webiste BMKG https://www.bmkg.go.id/ atau download aplikasi Info BMKG.
Penulis : Serafina Indah Chrisanti
Editor : Sebastian Simbolon