Peta Gempa Bumi Bolaang Mongondow Selatan/twitter.com @infoBMKG

Guncangan gempa bumi kembali dirasakan oleh masyarakat di Bolaanguki, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Gempa ini berkekuatan magnitudo 5,3 SR. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi pada hari ini Selasa, 8 Juni 2021 pukul 12.00 WIB dan lokasi pusat gempa berada di darat 26 km Barat Daya Bolaanguki dengan kedalaman 185 km. Wilayah yang merasakan guncangan gempa dalam skala MMI adalah II Bolaang Mongondow Selatan. Menurut data dari BMKG, gempa dengan skala MMI II adalah gempa yang getarannya dirasakan oleh bebeapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

BMKG menyebutkan bahwa gempa bumi yang terjadi ini tidak menimbulkan potensi tsunami, namun masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap adanya gempa susulan yang mungkin terjadi. Sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi korban jiwa atau kerusakan yang terjadi di wilayah Bolaang Mongondow Selatan.

Panduan Langkah Evakuasi Darurat Gempa Bumi dan Tsunami Pada Masa Covid-19

Beberapa gempa berskala >5,0 SR terjadi di Indonesia beberapa waktu ini. Sebelum gempa mengguncang Bolaang Mongondow Selatan, ada beberapa wilayah di Sulawesi yang juga diguncang gempa. Seperti gempa 5,4 SR yang mengguncang Ternate pada 4 Juni 2021 dan gempa 4,6 SR yang mengguncang Paguat (Gorontalo, Bone Bolango, Telaga Biru) pada 7 Juni 2021.

Beberapa guncangan gempa lain juga terjadi di wilayah Jawa dan juga Sumatera. Guncangan gempa yang terjadi dapat menimbulkan potensi tsunami namun juga ada yang tidak menimbulkan potensi tsunami. Namun, gempa-gempa yang terjadi meskipun dengan skala kecil harus tetap kita waspadai apalagi terjadi di masa darurat Covid-19 ini. 

Untuk mengatasi siaga gempa dalam masa darurat Covid-19, BMKG menghimbau agar ketika terjadi bencana masyarakat dapat melakukan evaluasi mandiri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak fisik (physical distancing), menggunakan masker, dan mematuhi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah masing-masing. Oleh sebab itu, BMKG mengeluarkan Panduan Langkah Evakuasi Darurat Gempa Bumi dan Tsunami pada Masa Covid-19.

Dalam panduan ini, BMKG menghimbau ketika masyarakat goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama, masyarakat harus segera melakukan evaluasi mandiri menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) sebagai lokasi yang aman untuk evakuasi tsunami. Setelah ancaman tsunami berakhir, masyarakat dapat mengikuti arahan dari pihak yang berwenang untuk menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA) atau kembali ke rumah masing-masing.

Beberapa rencana kesiapsiagaan gempa dan tsunami pada masa Covid-19 sudah disiapkan oleh BMKG, meliputi hal-hal berikut.

  1. Peninjauan lokasi Rumah Sakit agar dapat dipastikan Rumah Sakit yang berisi pasien Covid-19 tidak berada di lokasi rawan bencana gempa dan tsunami. Juga melakukan pengecekan terhadap kode Rumah Sakit untuk memastikan bangunan rumah sakit adalah bangunan tahan gempa.
  2. Memastikan lokasi TES dan TEA sudah dilengkapi dengan alat-alat yang dapat menunjang penegakan protokol kesehatan.
  3. Melakukan rencana evakuasi dan sosialisasi protokol kesehatan saat bencana oleh BPBD masing-masing daerah.
  4. Pasien Covid-19 di Rumah Sakit yang berstatus PDP, ODP, maupun OTG sebaiknya diberi gelang bertanda khusus. Selain itu tempat evakuasi bagi pasien Covid-19 harus dibedakan dengan yang sehat.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini