Salah Satu 7 Keajaiban Dunia Baru, Machu Picchu/peru.travel

Sebuah yayasan di Swiss bernama New Open World Corporation (NOWC) pernah mengadakan pemungutan suara pada tahun 2000 silam. Pemungutan suara tersebut dilaksanakan dengan jumlah voters sebanyak 100 juta orang yang dihubungi melalui pesan singkat untuk menentukan daftar 7 keajaiban dunia baru. 

Pemungutan suara ini dilaksanakan bertahap pada tahun 2000-2007, dengan melibatkan sebanyak 7 panelis yang merupakan arsitek terbaik di dunia. Mereka adalah Cesar Pelli, Zaha Hadid, Tadao Ando, Harry Seidler, Aziz Tayob, Yunho Chang, dan Federico Mayor Zaragoza. Ada sebanyak 21 finalis dari 77 destinasi wisata yang harus dipilih berdasarkan arsitektur dan budaya, juga keindahan struktur dan monumennya.

Sampai pada akhirnya tahun 2007, NOWC mengumumkan daftar 7 keajaiban dunia baru sebagai berikut:

  1. Colloseum, Italia
  2. Great Wall of China
  3. Chichen Itza
  4. Petra di Yordania
  5. Machu Picchu di Peru
  6. Christ the Redeemer di Brazil
  7. Taj Mahal di India

Sementara itu, kita mengetahui bahwa salah satu cagar budaya di Indonesia yaitu Candi Borobudur pernah disebut menjadi salah satu daftar dari 7 keajaiban dunia. Namun pada daftar yang terbaru, Candi Borobudur tidak masuk ke salah satu dari 7 keajaiban dunia. Hal ini pun akhirnya menjadi perbincangan para warganet. Bagaimana bisa Candi Borobudur tidak masuk ke dalam salah satu daftarnya?

Benarkah Candi Borobudur Tidak Masuk Dalam 7 Keajaiban Dunia Baru?

Ternyata memang benar bahwa Candi Borobudur tidak masuk ke dalam daftar 7 keajaiban dunia baru versi NOWC. Meskipun begitu, Candi Borobudur masuk ke dalam nominasi daftar awal 7 keajaiban dunia bersama 176 tempat lainnya. Namun sayang, Candi Borobudur gagal terpilih ke tahap selanjutnya setelah mencapai peringkat ke 77.

“Sebenarnya ada yang lebih penting daripada 7 keajaiban dunia, karena itu merupakan polling media. Candi Borobudur sendiri sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Menurut saya yang lebih penting adalah hal tersebut, karena merupakan sebuah penetapan,” ujar Pengkaji Pelestari Balai Konservasi Borobudur, Brahmantara.

Selain Candi Borobudur, Sawah Terasering Tegalalang di Bali juga sempat menjadi nominasi dalam pemungutan suara yang diadakan oleh NOWC tersebut. Sayangnya, Sawah Terasering Tegalalang juga gagal melaju dalam tahap selanjutnya.

Penulis: Serafina Indah

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini