
Jakarta – Saat ini pencarian latar belakang pendidikan tinggi seseorang dapat dengan mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), yang berada di lingkungan Pusdatin Iptek Dikti (Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), memberikan akses yang mudah kepada masyarakat untuk melakukan pengecekan dengan cepat dan ringkas melalui website mereka di https://pddikti.kemdikbud.go.id/.
Siapapun secara ringkas dapat mengetik nama peserta didik pendidikan tinggi di Indonesia dan dengan cepat mengetahui universitas, prodi dan nomor mahasiswa dari pencarian nama tersebut. Sungguh praktis bukan?
Website PDDikti juga menunjukkan beberapa statistik seperti grafik jumlah program studi, mahasiswa berdasarkan bidang, hingga jumlah dosen aktif berdasarkan jenjang pendidikan tinggi.
“Melalui website ini, terdapat pula konsep pengembangan data yang berkaitan dengan Pendidikan Tinggi. Pengembangan yang memanfaatkan inventarisasi data-data yang sudah terkoneksi dengan mekanisme pengelolaan PDDikti menurut klasifikasi sistem dan fungsi pengelolaannya, yang sesuai dengan tugas dan fungsi unit-unit terkait di internal maupun eksternal Kemenristekdikti. Hal tersebut dilakukan dalam rangka integrasi pengelolaan data pendidikan tinggi” terang Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D dalam halaman sambutan di website tersebut.
Keuntungan Menggunakan Website Pendidikan Dikti
Apa keuntungan yang bisa kita dapatkan dari website pendidikan dikti ini? Salah satunya,
- Validasi Kandidat Oleh Tim Rekrutmen
Tim rekrutmen dapat melakukan validasi dari perguruan tinggi dan prodi mana kandidat berasal. Tim rekrutmen atau penyedia kerja dapat mengecek apakah informasi yang ditulis di dalam CV sesuai dengan data sesungguhnya. Untuk mengetahui status kelulusan orang tersebut, kita dapat melihat dari “Status Mahasiswa Saat Ini” apakah dengan status “Lulus” atau “Mengundurkan diri” atau lainnya. Selain itu, mereka dengan status lulus memiliki nomor ijazah yang tertera di halaman hasil pencarian website tersebut. Status awal mahasiswa/alumni juga dapat dicek apakah sebagai mahasiswa didik baru atau sebagai pindahan. Jika sebagai mahasiswa pindahan, akan terdapat beberapa nama yang sama dengan universitas yang berbeda (hal ini perlu dicek lebih dalam bagi mereka yang mempunyai nama umum).
- Mengetahui Latar Belakang Pendidikan Seseorang
Saat ini sungguh mudah untuk mengetahui latar belakang pendidikan tinggi seseorang. Dengan adanya informasi ini siapapun tidak perlu tertipu apabila ada orang yang mengaku berasal dari lulusan universitas tertentu. Terutama oleh mereka yang mengaku berasal dari universitas ternama agar bisa diterima pada posisi atau kantor tertentu.
- Mengetahui Kualitas Kandidat Dengan Metode Rujukan
Namun, apakah kelulusan dari pendidikan tinggi seseorang mencerminkan tingginya pendidikan yang dia miliki? Jika dia lulus, dia telah melalui standar kelulusan yang dimiliki oleh institusi pendidikan tersebut namun bukan berarti dia adalah ahli di bidang tersebut. Pengecekan terhadap paham atau tidak nya seseorang dalam bidang pendidikan yang ditempuh kembali lagi harus dicek oleh tim rekrutmen (dalam proses pencarian kerja). Dengan banyak nya kandidat yang mendaftar, tidak jarang metode rujukan (baik internal maupun external menjadi jalan singkat dalam proses perekrutan). Metode rujukan dikenal ampuh karena 2 hal, selain mempersingkat waktu rekrutmen, orang yang merujuk secara tidak langsung telah memenuhi standar keahlian orang yang merujuk walaupun harus melalui proses interview lagi.
Saat artikel ini diposting, kita tidak dapat melihat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) seseorang di website tersebut. Akan tetapi, beberapa universitas memperbarui daftar mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa (tanpa menunjukkan nilai yang diraih). Menurut penulis, selain menjaga etika, IPK belum tentu mencerminkan keahlian seseorang terhadap mata kuliah yang diambil. Banyak faktor yang tidak dicerminkan dalam sebuah nilai seperti tingkat kesulitan ujian yang diberikan, keadaan fisik/mental seseorang saat melakukan ujian, kualitas pendidik saat memberikan materi pelajaran, fasilitas pendidikan (yang mungkin kurang memadai seperti tidak adanya handout), dan berbagai hal lainnya.
Informasi Lain Yang Belum Ada di Website
Selain itu, terdapat beberapa informasi yang belum dapat dicari di website PDDikti, seperti informasi pendidikan Magister (S2) keatas dan pendidikan tinggi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Penulis melakukan beberapa sampel terhadap beberapa nama yang penulis tahu mereka sudah menempuh pendidikan setelah tingkat Sarjana (S1) dan tidak menemukan informasi mengenai pendidikan S2 dan Doktor (S3) mereka. Pengecekan juga dilakukan terhadap beberapa nama yang melanjutkan pendidikan di luar negeri. Setelah menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, ada sebuah proses penyetaraan ijazah bagi peserta didik. Hingga kini, data tersebut belum bisa dimunculkan. Tim SEI Times sudah menghubungi pihak PDDikti untuk mengkonfirmasi hal ini, akan tetapi kami masih belum mendapatkan balasan hingga postingan ini diterbitkan.
Dengan adanya digitalisasi informasi pendidikan tinggi ini, kita tidak perlu percaya dengan mudah atas pernyataan seseorang mengenai almamater mereka. Dan semoga dengan integrasi pengolahan data pendidikan tinggi ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia dapat mendesain langkah-langkah strategis untuk pendidikan tinggi Indonesia yang lebih baik.
Penulis: Sebastian Simbolon