
Kualitas Udara Jakarta yang Buruk/rri.go.id
Belakangan ini media sosial sedang diramaikan dengan berita buruknya kualitas udara di Jakarta. Beberapa netizen bahkan membagikan perbandingan udara Jakarta saat masih pandemi dan saat sekarang ini pasca pandemi. Indeks Kualitas Udara (AQI) per tanggal 14 Agustus 2023 pukul 03.05 AM pun menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta ada pada angka 116. Dimana statusnya adalah “POOR”.
AQI pun juga menunjukkan bahwa Jakarta menempati peringkat pertama kota paling berpolusi di Indonesia dengan indeks polusi mencapai 137. Keadaan ini menyebabkan warga Jakarta harus sering mengecek indeks polusi setiap harinya. Tentu agar mereka dapat mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh polusi.
“Biasanya memang bulan Juli hingga September ini Jakarta sedang mengalami puncak musim kemarau. Jadi panas yang ada sedang tinggi-tingginya. Hal ini menyebabkan kondisi dan kualitas udara yang ada di Jakarta sangat buruk,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto.
Atasi Kualitas Udara Buruk Jakarta Dengan Hal Ini
Kualitas udara yang buruk sangat berpengaruh terhadap kesehatan terutama kesehatan pernafasan dan paru-paru. Untuk itu warga Jakarta harus selalu memperhatikan indeks polusi di Jakarta setiap harinya. Warga juga dapat menjaga kesehatan paru dengan melakukan hal berikut ini:
- Pelihara Tanaman di Dalam Ruang
Tanaman yang ditaruh dalam rumah akan lebih banyak memberikan sirkulasi udara yang baik. Hal ini karena sifat tanaman adalah menyerap CO2 dan menggantinya dengan O2.
- Memakai Masker
Kualitas udara yang buruk saat ini juga mengharuskan warga Jakarta untuk menggunakan masker, setelah diwajibkan pada masa pandemi. Para ahli menyarankan menggunakan masker yang dapat menghalau polusi yaitu jenis masker N95. Ganti masker secara berkala juga.
- Mengatur Waktu Berada di Luar Rumah
Warga harus pandai mengatur waktu untuk keluar rumah, terutama pada siang hingga sore hari disaat polusi udara sedang tinggi-tingginya. Jika Anda bukan pekerja kantoran, maka atur waktu untuk keluar saat indeks polusi udara sedang rendah seperti pagi atau malam hari.
Penulis: Serafina Indah
Editor: Sebastian Simbolon