
Hingga sampai saat ini program percepatan vaksinasi Covid-19 masih terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Sudah ada tujuh jenis vaksin Covid-19 yang mengantongi izin penggunaan darurat oleh BPOM dan pada tanggal 7 September 2021, BPOM kembali mengeluarkan izin penggunaan darurat bagi vaksin Covid-19 Jonshon&jonshon dan Cansino.
“Dalam penerbitan izin penggunaan darurat, Badan POM selalu berkolaborasi bersama para pakar dalam memastikan pemenuhan standar keamanan, khasiat, dan mutu vaksin. Kami melibatkan para pakar di bidang farmakologi, imunologi, klinis, apoteker, epidemiologi, virologi, dan biomedik yang tergabung dalam tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Coronavirus Disease 2019, Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta asosiasi klinis terkait,” ujar Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito.
Izin penggunaan darurat bagi Vaksin Jonshon&Jonshon dan Vaksin Cansino adalah sebagai berikut.
- Vaksin digunakan bagi pencegahan Covid-19 bagi orang yang berusia 18 tahun keatas.
- Pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuskular.
- Memerlukan kondisi penyimpanan khusus yaitu 2-8 derajat celcius. Khusus untuk Vaksin Jonshon&Jonshon dapat disimpan pada suhu -20 derajat celcius.
- Vaksin Jonshon&Jonshon memiliki efikasi 67,2% untuk mencegah seluruh gejala Covid-19 dan efikasi 66,1% untuk mencegah gejala sedang hingga berat pada usia 18 tahun keatas.
- Vaksin Cansino memiliki efikasi 65,3% untuk seluruh gejala Corona dan 90,1% untuk kasus berat.
Bersama dengan penerbitan izin penggunaan darurat atau EUA bagi Vaksin Jonshon&Jonshon dan Vaksin Cansino ini, Badan Pom juga menerbitkan factsheet yang berisi informasi lengkap terkait keamanan dan efikasi vaksin, serta hal-hal yang harus menjadi kewaspadaan dalam penggunaan vaksin dan juga monitoring kemungkinan KIPI dan pelaporannya.
Serba Serbi Vaksin Jonshon&Jonshon dan Vaksin Cansino
Vaksin Jonshon&Jonshon adalah vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26). Vaksin ini diproduksi di beberapa fasilitas seperti Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, USA. Di Indonesia sendiri vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI).
Setelah menerima suntikan Vaksin Jonshon&Jonshon, kemungkinan Anda akan mengalami efek samping sebagai berikut.
- Terasa nyeri, kemerahan, dan bengkak pada bekas suntikan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Mual
- Demam
- Mengantuk
Sementara itu, Vaksin Cansino adalah vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology. Vaksin ini diproduksi di China dan didaftarkan oleh PT. Bio Farma sebagai pemegang izin penggunaan darurat. Setelah disuntik menggunakan Vaksin Cansino, Anda juga kemungkinan akan merasakan beberapa efek samping yang sama dengan penyuntikan Vaksin Jonshon&Jonshon.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon