Banjir Rob di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara/bnpb.go.id

BMKG terus merilis prakiraan cuaca setiap harinya yang dapat kita pantau melalui akun media sosial Twitter resminya yaitu @infoBMKG. Sejak  bulan Mei 2021, BMKG merilis peringatan dini cuaca yang menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang. Selain peringatan dini cuaca, BMKG juga memperingatkan seluruh wilayah Indonesia akan adanya Siklon Tropis Choi-Wan.

Siklon tropis Choi-Wan terpantau berada di sekitar 1650 km sebelah utara-barat laut Tahuna dan bergerak ke arah utara-barat laut dengan kecepatan 33 km/jam menjauhi wilayah Indonesia per hari Kamis, 3 Juni 2021 pukul 15:48 WIB. Meskipun terpantau semakin menjauhi wilayah Indonesia, BMKG tetap menghimbau masyarakat Indonesia untuk mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi karena Siklon Tropis Choi-Wan ini. 

Salah satu dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Indonesia adalah bencana banjir. Salah satu bencana banjir ini terjadi di Kota Semarang. Selain karena curah hujan tinggi, banjir yang terjadi di Semarang ini merupakan banjir rob yang disebabkan karena meluapnya air laut.

Banjir Rob di Semarang

Banjir rob yang terjadi di kawasan Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena adanya gelombang pasang surut air laut. BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas mengeluarkan data Prakiraan Cuaca dan Gelombang di sekitar Semarang yang  berlaku pada tanggal 29 Mei 2021 pukul 19.00 WIB sampai dengan 30 Mei 2021 pukul 07.00 WIB. Dari data tersebut, perairan di sekitar Semarang seperti Perairan Semarang-Demak, memiliki prakiraan gelombang rendah dengan kecepatan angin Timur-Selatan 2-10 KT. Meskipun memiliki prakiraan gelombang rendah, namun curah hujan ringan yang juga mengguyur kota Semarang pada hari itu membuat banjir rob tidak dapat dihindarkan.

Banjir rob terjadi pada hari Sabtu, 29 Mei 2021 pukul 01.35 WIB. Tinggi muka air (TMA) ketika bencana banjir rob terjadi adalah 60 sentimeter. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun 11.128 jiwa terdampak dan 3.590 unit rumah terendam banjir. Berdasarkan data dari InaRisk, potensi bahaya bencana banjir di Kota Semarang ada pada tingkat sedang hingga tinggi dengan wilayah resiko sebanyak 12.874 hektar yang meliputi 15 kecamatan.

BPBD Kota Semarang menghimbau warga untuk selalu waspada dengan bencana yang dapat terjadi kapan saja. Selain itu warga juga diminta untuk selalu memantau prakiraan cuaca dan bencana melalui portal resmi BMKG.

Tips Siaga Bencana Banjir

Bencana alam memang tidak dapat kita hindari karena dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat kita prediksi. Namun sebelum bencana itu terjadi, kita dapat bersikap siaga dengan melakukan beberapa langkah berikut, terutama untuk siaga bencana banjir.

  1. Membuat Standar Operasi Prosedur bencana banjir di lingkup RT/RW dan mensosialisasikannya kepada warga.
  2. Memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada warga yang tinggal di daerah rawan banjir dalam menghadapi banjir.
  3. Membersihkan saluran pembuangan limbah rumah tangga cair seperti got di depan rumah atau sungai kecil.
  4. Menyiapkan perlengkapan yang relevan untuk menghadapi bencana banjir seperti sepatu boots, kotak P3K, air mineral siap minum, dan beberapa persediaan makanan.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini