
Di akhir tahun 2022 ini, masyarakat Indonesia dibuat waspada dengan terjadinya beberapa kali gempa bumi di beberapa wilayah. Terutama sejak terjadinya gempa bumi di Cianjur, wilayah lain terutama kawasan Jawa Barat juga jadi rawan gempa bumi. Gempa bumi berpotensi sering terjadi di Indonesia karena wilayah Indonesia dilewati oleh beberapa sesar aktif dari Sabang sampai Merauke.
Badan Geologi Indonesia menyebut bahwa selain sesar aktif, gempa bumi di Indonesia juga berasal dari zona subduksi. Zona subduksi ini membentang dari Sumatera, Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, dan membelok di Kepulauan Maluku membentuk palung laut. Bahkan disebut bahwa zona subduksi juga menjadi sumber pembangkit tsunami.
Maka dari itu, selain menyiapkan langkah mitigasi bencana gempa bumi kita harus memahami beberapa sesar aktif di Indonesia. Datanya adalah sebagai berikut:
- Sesar Mentawai
Sesar Mentawai terletak di Pulau Sumatera yang berjarak 150 km dari zona subduksi Lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Sesar ini membentang dari Pulau Nias di utara dan pulau-pulau Mentawai di bagian selatan. Sesar ini merupakan sesar laut dan dapat menyebabkan guncangan gempa antara 5-8 SR dan membangkitkan tsunami.
- Sesar Lembang
Sesar Lembang merupakan patahan geser aktif yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dan merupakan pertemuan dari Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan sesar ini membentang sepanjang 29 km dari Padalarang hingga Jatinangor.
BMKG menyebut bahwa Sesar Lembang dapat menyebabkan kekuatan gempa sebesar 6,8-7 SR. Pergerakan sesar ini diperkirakan juga cepat, sekitar 3 milimeter per tahun.
- Sesar Baribis
Sesar Baribis menjadi sesar utama di wilayah utara Jawa Barat. Sesar ini membentang dari Purwakarta hingga Perbukitan Baribis di Majalengka dengan panjang 100 km. Baribis menjadi salah satu sesar aktif yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan gempa dengan kekuatan besar. Selain itu, sesar ini terbagi dalam beberapa segmen salah satunya adalah segmen Jakarta.
- Sesar Palu-Koro
Sesar ini berbentuk zona patahan sesar mendatar yang memanjang dari utara barat laut ke selatan-tenggara pulau Sulawesi. Sesar ini juga memanjang dari Dondowa, Kabupaten Luwu Utara dan bertemu Sesar Matano. Selain itu, Sesar Palu-Koro membentuk cekungan di sisi barat kota Palu bernama Cekungan Palu. Pergerakan sesar ini adalah 30-40 mm per tahun.
Setelah mengetahui potensi sesar aktif di Indonesia, ada baiknya kita juga meningkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi. Langkah mitigasi dapat dilakukan masyarakat adalah dengan memperhatikan pembangunan tempat tinggal di wilayah rawan bencana. Sementara itu bagi pemerintah dapat meningkatkan pengadaan alat-alat modern untuk memantau proses-proses geologi yang terjadi.
Penulis: Serafina Indah
Editor: Sebastian Simbolon