

Besok 23 September 2021, Indonesia akan mengalami sebuah fenomena alam yang disebut Ekuinoks September. Fenomena ini akan terjadi pada pukul 02.20 WIB atau 03.20 WITA atau 04.20 WIT. Berdasarkan keterangan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Ekuinoks menyebabkan matahari akan terbit nyaris tepat di arah timur dan terbenam nyaris tepat di arah barat.
Selain itu jika wilayah Anda berada di garis khatulistiwa, Anda bisa melihat matahari berada tepat diatas kepada Anda. Hal ini dikarenakan Ekuinoks adalah peristiwa saat matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator. Dalam arti lain, Ekuinoks membelah bumi dalam belahan yang sama antara utara dan selatan.
“Ekuinoks juga akan menyebabkan panjang siang dan malam untuk setiap tempat di permukaan bumi sama. Yaitu masing-masing 12 jam, meskipun kadang kenyataannya tidak tepat 12 jam. Hal ini bergantung pada pengaruh refraksi atmosfer,” ujar Andi Pangerang, Peneliti Ahli Pertama LAPAN.
Fenomena Ekuinoks terjadi hanya dua kali dalam satu tahun. Selain Ekuinoks September, ada juga Ekuinoks Maret yang pada tahun ini telah terjadi pada 21 Maret 2021 lalu. Ekuinoks Maret biasanya menjadi pertanda datangnya musim semi di belahan bumi Utara dan musim gugur di belahan bumi Selatan. Sementara itu, Ekuinoks September menjadi tanda musim gugur di belahan bumi Utara dan musim semi di belahan bumi Selatan.
Di Indonesia sendiri, fenomena Ekuinoks juga menjadi sebuah tanda terutama di daerah Jawa. Ekuinoks menjadi pertanda awal dari peralihan musim atau pancaroba. Kepala LAPAN, Thomas Djamaludin mengatakan masyarakat tidak perlu takut khawatir dengan dampak Ekuinoks.
“Saat terjadi fenomena Ekuinoks, tidak ada hal yang mengkhawatirkan. Contohnya adalah suhu menjadi sangat panas, itu sama sekali tidak ada,” ujar Thomas.
Penyebab Fenomena
Ekuinoks September yang akan terjadi besok merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator yang dilewati matahari dalam perjalanan gerak semu matahari. Gerak semu matahari ini bergerak dari arah langit belahan utara ke langit belahan selatan.
Terjadinya Ekuinoks September disebabkan oleh presesi apsidal. Presesi apsidal adalah bergeraknya titik perihelion Bumi (titik terdekat bumi ke matahari) terhadap titik pertama Aries/Hamal. Presesi apsidal ini memiliki siklus 21.000 tahun.
Sementara Ekuinoks Maret disebabkan karena titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit dilewati perjalanan semu tahunan matahari. Perjalanan semu tahunan matahari ini bergerak dari langit belahan selatan ke langit belahan utara.
penggunaan kalender berbasis peredaran semu tahunan matahari yang berbeda-beda. Jika menggunakan kalender Julian, Ekuinoks Maret akan bergeser satu hari setiap 3.300 tahun. Sementara itu, jika menggunakan Tahun Bessel, Ekuinoks Maret akan selalu jatuh pada tanggal yang sama.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon