Peta Gempa 5,2 SR Yang Mengguncang Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur/bnpb.go.id

Gempa bumi kembali terjadi pada hari ini Rabu, 7 Juli 2021 pukul 07.38 WIB di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,2 SR ini berpusat pada 20 km Timur Laut Waibakul, Sumba Tengah, NTT dengan kedalaman 49 km. Gempa ini sempat menyebabkan warga merasakan guncangan lemah selama kurang lebih 1-2 detik. BPBD setempat menginformasikan bahwa gempa yang terjadi ini tidak menimbulkan potensi tsunami.

Guncangan dirasakan di beberapa daerah seperti Bima, Waingapu, Waikabubak, dan Tambolaka dengan kekuatan berskala III MMI (getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk sedang berlalu) dan di daerah Labuan Bajo dengan skala II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda yang digantung bergoyang). Sampai dengan informasi ini diterbitkan, belum ada informasi mengenai kerusakan atau korban jiwa atas adanya gempa tersebut. Namun, masyarakat diminta tetap waspada terhadap adanya potensi gempa susulan.

Menurut data INARisk, 5 kecamatan dengan total luas mencapai 63 hektar di Kabupaten Sumba Tengah masuk ke dalam wilayah potensi gempa sedang hingga tinggi. Kelima kecamatan tersebut adalah Katikutana, Katikutana Selatan, Umbu Ratu Nggay, Umbu Ratu Nggay Barat, dan Mamboro. Selain itu, wilayah kabupaten lain di Pulau Sumba seperti Sumba Timur, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya juga masuk ke dalam wilayah potensi gempa sedang hingga tinggi dengan total potensi populasi terpapar gempa bumi di Pulau Sumba sebanyak 460.000 jiwa.

Catatan Sejarah Gempa Merusak di Wilayah Sumba dan Sekitarnya

  1. Gempa Magnitudo 6,0 SR di Sumba Timur pada 2018

Gempa ini terjadi pada 2 Oktober 2018, pada hari itu BMKG melaporkan ada 4 kali gempa yang terjadi di Sumba Timur dengan kekuatan magnitudo yang semakin meningkat dan pada waktu yang berdekatan. Pada pukul 07.12 WITA terjadi gempa magnitudo 5,2 SR, pada pukul 07.27 WITA terjadi gempa magnitudo 5,3 SR, pada pukul 07.59 WITA terjadi gempa 6,0 SR, dan pada pukul 08.16 WITA terjadi gempa dengan magnitudo 6,3 SR.

  1. Gempa Magnitudo 6,6 SR di Sumba Barat pada 2016

Kawasan Sumba Barat diguncang gempa magnitudo 6,6 SR pada 12 Februari 2016 pada pukul 17.02 WIB. Gempa ini menyebabkan 7 bangunan sekolah mengalami rusak ringan dan retakan di dinding. Kantor Dinas Perhutanan, Kantor Dinas Peternakan, Kantor Bupati, Kantor Polres Sumba Barat juga mengalami rusak ringan. 2 fasyankes, RSUD Sumba Barat dan RS Lende Moripa rusak ringan hingga sedang dan 10 rumah penduduk rusak ringan hingga sedang.

  1. Gempa Magnitudo 7,5 SR di Flores pada 1992

Gempa yang terjadi di Flores ini dampaknya dirasakan hingga wilayah Pulau Sumba. Gempa ini menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan bahkan beberapa kampung pesisir tenggelam karena daratan yang ambles. Gempa ini juga menyebabkan terjadinya tsunami dan memporak-porandakan Flores dengan jarak 75-300 meter dari bibir pantai.

Para ahli geologi menyebutkan bahwa Indonesia bagian timur khususnya wilayah Nusa Tenggara merupakan “sarang gempa”. Daerah ini secara geologi masuk ke dalam area tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

  1. Gempa Magnitudo 6,0 SR di Sulawesi Tengah pada 1983

Informasi mengenai gempa ini dan dampaknya belum kami temukan dalam catatan sejarah. Namun berdasarkan penelitian dari Sriyati Ramadhani mengenai Kondisi Seismitas dan Dampaknya Untuk Kota Palu, ketika gempa dengan magnitudo besar terjadi, wilayah sebelah barat potensial mengalami longsoran tebing, wilayah pesisir pantai dan tepian Sungai Palu rawan mengalami bencana likuifaksi dan tsunami. Sehingga masyarakat harus tetap waspada.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini