Pusat Gempa 5,5 SR Sumur-Banten/twitter.com @DaryonoBMKG

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,5 SR mengguncang Sumur, Banten pada 10 Mei 2023 sekitar pukul 11.24 WIB. Pusat gempa berada di 78 km Barat Laut Sumur-Banten dengan kedalaman 10 km. Getaran gempa 5,5 SR dirasakan di beberapa wilayah yaitu:

  1. Pandeglang dengan kekuatan III MMI
  2. Sukabumi, Lebak, Serang, Cilegon dengan kekuatan II-III MMI
  3. Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor dengan kekuatan II MMI

Tidak hanya di beberapa wilayah tersebut, bahkan getaran gempa juga terasa hingga wilayah Jakarta dan Lampung. Beberapa warga Jakarta mengatakan bahwa guncangan gempa tersebut terasa sebentar, terutama di wilayah Jakarta Selatan. Tidak hanya di Jakarta, getaran gempa 5,5 SR tersebut juga dirasakan di wilayah Lampung.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa Sumur-Banten ini merupakan gempa dangkal karena akibat adanya aktivitas sesar aktif. Untungnya, getaran gempa ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu hingga pukul 11.40 WIB, BMKG juga tidak mencatat adanya gempa susulan.

“Gempa Selat Sunda ini dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut dengan kedalaman 10 km, bukan gempa megathrust. Diduga saat ini pemicunya adalah Sesar Ujung Kulon. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan, gempa juga tidak berpotensi tsunami. Masyarakat pesisir boleh beraktivitas seperti biasanya,” ujar Daryono.

Sesar Ujung Kulon, Pemicu Gempa 5,5 SR Sumur-Banten

Sesar Ujung Kulon disebut menjadi pemicu gempa 5,5 SR di Sumur-Banten pada hari ini. Sesar Ujung Kulon merupakan sesar yang masuk ke dalam Segmen Sunda dengan pergerakan 10 mm per tahun dan memiliki potensi guncangan gempa sebesar 7,3 SR. Selain di wilayah Jawa Barat, sesar ini juga termasuk dalam sistem Sesar Sumatera yang berada di wilayah Lampung.

Sesar Ujung Kulon dan beberapa sesar lain yang ada di zona Sesar Sumatera adalah sesar yang aktif. Itulah mengapa wilayah Sumatera terutama Lampung sangat rawan gempa bumi. Selain itu wilayah Jawa Barat yang dilewati oleh lempeng-lempeng ini juga memiliki resiko gempa bumi yang tinggi.

Penulis: Serafina Indah

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini