
Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 SR mengguncang Laut Banda pada hari ini Rabu, 30 Desember 2021 pukul 01.25 WIB. Lokasi episentrum gempa berada di 132 km arah Timur Laut Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 183 km. Getaran gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, namun dirasakan di beberapa wilayah.
Wilayah yang merasakan gempa adalah Tiakur dengan V-VI-VII MMI (getaran dirasakan semua penduduk dan berlarian keluar), Tepa dengan IV-V-VI MMI (getaran dirasakan sebagian penduduk, semua orang terbangun), Saumlaki IV MMI (bila siang dirasakan banyak orang di dalam rumah), dan Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, Sumba dengan III-IV MMI. Bahkan dikabarkan getaran gempa dirasakan hingga Australia.
“Dr. Dee Ninis seorang seismolog dari Australia melaporkan bahwa gempa M7,4 Laut Banda dirasakan hingga Australia,” ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono dalam media sosial Twitter resminya.
Dalam laporannya kepada BMKG, Dr. Dee Niss menyebutkan bahwa gempa M7,4 di Laut Banda terekam oleh seismograf AUSQuake di SE Aus >3.500 km. Peristiwa gempa ini terasa di Australia utara pada jarak >1.500 km dari pusat gempa termasuk Darwin yang berada 680 km jauhnya. Guncangan gempa dilaporkan terasa selama lebih dari satu menit.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi menengah akibat adanya subduksi Lempeng Laut Banda. Gempa bumi juga memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Selain itu, gempa berada di kawasan komplek tektonik dan seismik aktif yang merupakan zona transaksi kerak benua Eurasia-kerak benua Australia.
Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya ada dalam kedalaman menengah yaitu 183 km, sehingga deformasi batuan tidak mengganggu kolom air laut. Meskipun begitu, sementara menurut Daryono terdapat laporan kerusakan akibat gempa Laut Banda. Kerusakan terjadi di Wakarleli Pulau Moa 2 rumah roboh dan kerusakan ringan di P. Romang, P.Leti, dan P. Kisar.
Gempa Susulan di Laut Banda
Sementara itu, menurut data dari BMKG setelah terjadi gempa 7,4 SR ada dua kali gempa susulan yang tercatat dan dirasakan oleh masyarakat. Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 02.21 WIB dengan magnitudo 5,2 SR dengan kedalaman 167 km. Kemudian gempa susulan kedua terjadi pukul 03.32 WIB dengan magnitudo 5.1 SR.
Data lebih lengkap disajikan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono. Daryono mengungkap hingga pukul 05.00 WIB pasca gempa 7,4 SR, BMKG memonitoring terjadi 11 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,4 SR dan magnitudo terkecil 3,9 SR.
“Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Menghindari bangunan retak atau rusak karena gempa. Memastikan tempat tinggal anda tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat gempa. Pastikan informasi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi,” tulis BMKG dalam unggahan resminya.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon