
Daerah Istimewa Yogyakarta kembali diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,3 SR pada hari ini Senin, 28 Juni 2021 pukul 05.15 WIB. Berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berlokasi di laut pada jarak 66 km arah Selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta pada kedalaman 61 km. Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan memiliki mekanisme pergerakan sesar naik mendatar (oblique thrust fault).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bantul, Gunung Kidul III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah), Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk III MMI (getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan truk berlalu), Sleman, Yogyakarta, Klaten, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Malang, Solo II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga 28 Juni 2021 pukul 05.50, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Belum ada pula laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut dan juga tidak berpotensi tsunami. BMKG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tips Bencana Gempa Bumi BPBD DI Yogyakarta
Gempa bumi adalah bencana alam yang tidak dapat kita prediksi kapan datangnya, namun dapat kita waspadai. Inilah beberapa tips menghadapi bencana gempa bumi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta.
- Saat Terjadi Gempa Bumi
- Di dalam bangunan seperti rumah, sekolah, atau rumah bertingkat:
- Berlindung dibawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca.
- Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman segera lari keluar rumah.
- Jika sedang memasak, segera matikan kompor serta mematikan dan mencabut semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.
- Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng, atau material lain. Tetap lindungi kepala Anda dan segera menuju ke lapangan terbuka.
- Jangan berdiri dekat tiang, pohon, atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh.
- Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan, gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola gedung.
- Di dalam mobil:
- Saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil.
- Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri bahu jalan dan berhentilah.
- Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
- Pasca Bencana Gempa Bumi
- Tetap waspada terhadap adanya gempa susulan.
- Setelah gempa bumi berhenti, segera evakuasi diri dan perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan pada saat evakuasi.
- Jika berada di dalam rumah, tetap berada dibawah meja yang kuat.
- Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.
- Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.
- Jika di dalam mobil, berhentilah di pinggir jalan, tetapi tetap berada di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.
Sejarah Gempa Bumi DI Yogyakarta
Sebelum diguncang gempa 5,3 SR pada pagi ini, DI Yogyakarta juga pernah memiliki sejarah diguncang gempa dengan kekuatan besar dan merusak.
- Yang pertama terjadi pada Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB, DI Yogyakarta diguncang gempa 6,4 SR dan terjadi selama 57 detik. Gempa ini adalah gempa yang merusak bangunan dan mengakibatkan kurang lebih 6.000 orang meninggal dunia dan 1.000.000 orang kehilangan tempat tinggal.
- Selain itu pada tanggal 21 Agustus 2010, DI Yogyakarta juga pernah diguncang gempa dengan magnitudo 5,0 SR pada pukul 18.41 WIB. Namun gempa ini tidak menyebabkan kerusakan dan adanya korban jiwa.
Peneliti BMKG, Daryono, S.Si, M.Si pernah mengatakan bahwa sesar-sesar lokal yang masih aktif yang terdapat di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta serta jenis tanah yang gembur dengan kandungan air tanah cukup tinggi telah mengamplifikasi getaran gempa bumi sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon