
Gempa bumi kembali mengguncang kota yang berada di wilayah Timur Indonesia yaitu Ambon. Guncangan gempa dengan magnitudo 3,5 SR ini mengguncang pada 26 Juli 2022 sekitar pukul 06.11 WIB. Gempa Ambon ini berlokasi di darat dengan jarak 20 km timur laut Ambon pada kedalaman 10 km. Warga masyarakat merasakan getaran gempa ini dan sempat panik.
Selain itu, dikabarkan bahwa gempa Ambon ini didahului oleh gempa kembar atau biasa disebut dengan “doublet eq” dengan magnitudo 1,5 SR. Gempa kembar adalah gempa yang besar magnitudonya kurang lebih sama dan terjadi pada lokasi yang berdekatan. Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa tersebut karena aktifnya sesar yang sama saat Gempa Kairatu pada 2019.
“Gempa magnitudo 3,5 yang dirasakan warga Ambon didahului dengan gempa pembuka berupa gempa kembar atau doublet eq dengan magnitudo 1,5 yang membuat warga berlarian. Sesar telah diidentifikasi sebagai sesar yang teraktivasi gempa Kairatu tahun 2019,” ujar Daryono.
Daryono juga mengatakan bahwa gempa Ambon ini merupakan kategori gempa yang dangkal jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya. Hal ini menyebabkan walaupun guncangan gempa tidak lebih dari 5,0 SR, getaran gempanya dirasakan di sejumlah wilayah terutama di sekitar pusat gempa.
Guncangan gempa yang terjadi di Ambon ini dirasakan dengan skala II-III MMI di Ambon. Getaran dirasakan seperti ada truk yang berlalu dan barang-barang yang digantung bergoyang. Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi maupun adanya korban jiwa.
Potensi Zona Sumber Gempa Ambon
Sebelumnya Ambon pernah diguncang gempa yang merusak pada tahun 2019. Oleh karenanya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama beberapa pakar melakukan pemantauan aktivitas seismik di sekitar Ambon untuk melihat potensi zona sumber Gempa Ambon pada tahun 2020.
Dari pemantauan aktivitas seismik tersebut, hasil yang didapatkan adalah
- Teridentifikasi zona duga sesar utama dengan arah Utara-Selatan dari Kairatu hingga Selat Haruku dengan panjang segmen ~35 km
- Teridentifikasi beberapa zona duga sesar sekunder di sebelah timur Pulau Ambon dengan arah NE-SW dan NW-SE
- Sesar sekunder lokasi dan arahnya sesuai dengan identifikasi zona sesar Peta Geologi tahun 1993
“Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi gempa yang mungkin terjadi suatu saat. Mohon untuk mengambil langkah bijak dalam pelatihan mitigasi bencana dan diharapkan penelitian ini tidak membuat masyarakat panik,” ujar Plt. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari.
Penulis: Serafina Indah
Editor: Sebastian Simbolon