
Gempa bumi kembali terjadi di wilayah Bengkulu pada hari Minggu, 20 Juni 2021 pukul 04.12 WIB. Gempa yang terjadi merupakan gempa tektonik dan tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan hasil analisa BMKG, gempa ini bermagnitudo 5,4 SR dan masyarakat sempat merasakan guncangan gempa selama 2-3 detik. Pusat gempa berada di laut pada jarak 55 km arah Barat Daya Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu dengan kedalaman 45 km.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Selain itu hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Guncangan gempa bumi yang terjadi di Bengkulu ini dirasakan di daerah Manna pada kekuatan IV MMI dimana bila terjadi pada siang hari akan dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah. Di kota Bengkulu III MMI (getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan ada truk yang lewat) dan di Kepahiang II-III MMI (getaran dirasakan nyata di dalam rumah). Namun hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi.
Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis dari INARisk, ada sebanyak 11 wilayah kecamatan dalam kabupaten ini yang berada di dalam potensi bahaya tersebut dengan luas resiko 44.249 hektar. BNPB pun menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bahaya gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Dampak korban jiwa dikatakan biasanya terjadi akibat reruntuhan bangunan, bukan karena gempanya.
Siaga Bencana Gempa Bumi
Kita tidak pernah tahu kapan bencana alam akan melanda wilayah tempat tinggal kita, namun kita dapat melakukan hal-hal untuk siaga bencana alam terutama bencana gempa bumi. Menurut informasi dari BMKG, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk siaga bencana gempa bumi.
- Mengetahui dan mempelajari sosialisasi tentang penyebab gempa bumi.
- Memperhatikan sistem peringatan dini dan membuat sistem peringatan dini mandiri, seperti mengikat benda-benda yang tergantung dengan kuat.
- Melaksanakan dan mengikuti simulasi.
- Menyiapkan “tas siaga bencana”.
- Membuat konstruksi rumah tahan gempa. Anda harus memperhatikan mutu bahan bangunan, detail sambungan, mutu pengerjaan dan kayu harus anti rayap. Syarat minimum bangunan tahan gempa adalah sebagai berikut.
- Sengkang minimal diameter 8 mm dengan jarak < 15 cm
- Jangkar minimal diameter 10 mm dengan panjang > 40 cm tiap 6 lapis bata
- Bata/batako direndam hingga jenuh sebelum dipasang
- Kuda-kuda kayu diperkuat plat baja 4,40 mm dan baut minimal 10 mm
- Campuran adukan spesi adalah 1 sdk semen : 4 sdk pasir
- Campuran adukan beton adalah 1 sdk semen : 4 sdk pasir : 3 sdk kerikil
Selain itu, Anda juga harus selalu memantau informasi dari website resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui informasi dan analisis kebencanaan.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon