Rumah-Rumah yang Tergenang Akibat Banjir di Kabupaten Lebak, Banten/bnpb.go.id
 

Hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi empat jam menyebabkan banjir di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Senin, 13 September 2021. Banjir yang merendam dua kecamatan tersebut terjadi pada pukul 20.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengatakan bahwa tinggi muka air tercatat mencapai 50-100 cm dan genangan air masih berpotensi naik. 

Akibat banjir yang terjadi di Banten ini, ada beberapa kampung di dua kecamatan yang terdampak. Di Kecamatan Rangkasbitung, kampung yang terdampak adalah Kampung Barangbang, Kompleks Pendidikan, BTN Depag, dan BTN Palaton (Kelurahan Muara Ciujung Timur), Cimesir (Desa Rangkasbitung Timur), Dukuh dan Sentral (Kelurahan Rangkasbitung Barat), Babakan Sepur dan Anyar (Desa Jatimulya). Sedangkan daerah terdampak yang ada di Kecamatan Cibadak adalah Kampung Neglasari dan Rancasema (Desa Kaduagung Timur), Kampung Pasir Kaloncing, dan BTN Mandala (Desa Kaduagung Tengah).

Dalam catatan sementara untuk banjir Banten ini, mengakibatkan 614 KK terdampak dan BPBD melaporkan ada 62 warga yang mengungsi di mushola At-Taubah, Barangbang. BPBD Kabupaten Lebak membantu evakuasi warga dan membagikan masker karena masker yang dipakai para warga sudah basah terkena hujan. Pembagian masker dilakukan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

BPBD mengingatkan masyarakat sekitar untuk selalu waspada karena berdasarkan data pos pantau di Jembatan Keong tercatat tinggi muka air adalah 525 cm dengan debit air sekitar 549 m3 per detik. Kondisi tersebut mengindikasikan status “awas”.

“Menyikapi bahaya hidrometeorologi khususnya banjir, di musim hujan ini masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan siap siaga,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.

BNPB memberikan beberapa langkah pencegahan banjir yang dapat dilakukan di tingkat keluarga sebagai berikut.

  1. Membatasi aktivitas di luar rumah
  2. Mematikan arus listrik dengan segera
  3. Menghindari saluran air atau gorong-gorong apabila berada di luar rumah
  4. Menyiapkan tas siaga bencana

Tidak lupa juga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan karena saat ini masih berada pada masa pandemi Covid-19.

Data Banjir Terparah di Provinsi Banten

Berdasarkan data dari BNPB, selama periode 2015-2020 ada sebanyak 29 kejadian banjir yang melanda Kabupaten Lebak, Banten. BNPB mencatat kejadian banjir terparah terjadi pada bulan Januari 2020 yang terjadi di Kecamatan Sajira dan menyebabkan 2.389 unit rumah warga dan 45 unit fasilitas umum mengalami kerusakan.

Pada Januari 2020 tersebut, bencana yang melanda Banten bukan hanya banjir namun juga tanah longsor. Setidaknya akibat bencana tersebut BPBD Banten mencatat ada 149.000 jiwa terdampak yang tersebar di 182 desa dan 43 kecamatan. Sebanyak 3.277 KK mengungsi di delapan pos pengungsian. Selain rumah, banjir dan tanah longsor juga menyebabkan 30 jembatan ambrol, merusak 19 sarana pendidikan dan 27 kantor pemerintahan, dan menyebabkan jalanan amblas hingga kedalaman 40 meter. 

Bencana ini mencatatkan korban jiwa, sebanyak 10 orang meninggal dunia dan satu orang lainnya dinyatakan hilang. Bahkan ada dua bangunan sekolah yang hilang dan 200 jembatan semi permanen di Lebak juga hilang. 

Bencana terparah di Banten pada periode 2015-2020 ini terjadi karena cuaca ekstrim yang mengguyur di Kabupaten Lebak dan juga karena adanya aktivitas penambangan liar yang dilakukan masyarakat dari bekas galian tambang. Selain itu, kemarau panjang juga menjadi salah satu penyebab karena kemarau tersebut menyebabkan permukaan Gunung Haliman retak.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini