Evakuasi KMP Yunice oleh Tim SAR Gabungan/instagaram.com @sar_nasional

Kecelakaan kapal kembali terjadi, kali ini menimpa Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunice yang tenggelam di Perairan Gilimanuk pada Selasa, 29 Juni 2021. KMP Yunice diduga tenggelam akibat terseret arus dan mengalami kemiringan hingga akhirnya terbalik. Kapal yang memiliki panjang 56,6 meter dan lebar 8,6 meter ini melayani rute Ketapang-Gilimanuk. Informasi tenggelamnya kapal pertama kali diketahui oleh Basarnas Bali pada pukul 19.12 WITA dari seorang pelapor yaitu Hendri yang adalah seorang TNI AL Gilimanuk. 

Data sementara yang diperoleh, KMP Yunice mengangkut 53 penumpang dengan rincian 12 crew dan 41 penumpang. Tim Basarnas terus melakukan upaya evakuasi dan hingga pukul 21.30 WITA, 27 orang berhasil dievakuasi dengan selamat dan dibawa ke KMP Sukarya sementara 17 orang lainnya dibantu KMP Samudera Utama untuk selanjutnya semua korban selamat dibawa ke Pelabuhan Ketapang. Sementara terkonfirmasi ada 6 korban meninggal dengan rincian 4 perempuan dan 2 laki-laki yang belum diketahui identitasnya, keenam korban meninggal akan dibawa ke Puskesmas Gilimanuk.

“Tim terdekat yang kami kerahkan dari Pos SAR Jembrana dan Pos SAR Buleleng selanjutnya menyusul dari personil dari Kantor Basarnas Bali,” ujar Gede Darmada, Kepala Kantor Basarnas Bali.

Darmada juga menjelaskan hingga saat ini Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar lokasi tenggelamnya KMP Yunice. Tim SAR gabungan yang dikerahkan untuk melakukan pencarian adalah Pol Air Polres Jembrana, Basarnas Bali, Syahbandar Gilimanuk, ASDP Gilimanuk, Batalion Kompi C Gilimanuk, Pos AL Gilimanuk, BPBD, serta nelayan setempat. Basarnas juga mengerahkan alutsista laut yang terdiri dari 1 unit RIB, KMP Samudera Utama, KMP Sukarya, 1 unit speedboat, dan 2 unit Tugboat (Joyo Boyo dan Perkasa).

Sejarah Kapal Tenggelam di Perairan Bali

Sebelum kejadian tenggelamnya KMP Yunice, Perairan Bali telah beberapa kali menjadi saksi bisu tenggelamnya beberapa kapal lain. Sejarah tenggelamnya kapal di Perairan Bali dapat kami rangkum sebagai berikut.

  1. Tenggelamnya KRI Nanggala 402

Masih hangat di ingatan pada tanggal 21 April 2021, KRI Nanggala 402 hilang kontak dan dinyatakan tenggelam saat melaksanakan latihan di perairan utara Bali. 53 orang yang terdiri dari 49 awak kapal, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata dinyatakan gugur dan berpatroli selamanya di laut.

  1. KM Tanjung Permai Hilang Kontak

KM Tanjung Permai adalah kapal ikan yang memiliki rute dari Benoa hingga ke Selat Badung dan mengalami hilang kontak di Selat Badung pada 6 Oktober 2020. KM Tanjung permai berwarna biru dengan panjang 17,89 meter dengan lebar 4,60 meter. Menurut salah satu korban selamat bernama Nurohman, kapal tenggelam karena diterjang ombak yang tinggi.

  1. KM Baruna Jaya Raya Hilang Kontak

KM Baruna Jaya Raya adalah kapal pengangkut ikan dengan panjang 24 meter. Kapal dengan rute Sapeken-Pelabuhan Sangsit-Banyuwangi tersebut hilang kontak pada 7 Mei 2020 dan membawa 7 awak. Namun setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR, KM Baruna Jaya Raya ditemukan di 11,78 Nm dari Pelabuhan Sangsit dengan seluruh awaknya selamat.

  1. KMP Parama Kalyana Kandas 

KMP Parama Kalyana kandas sekitar 100 meter sebelum sandar di Dermaga 1 Pelabuhan Padang Bai, Bali pada 29 Januari 2020. Kapal tersebut membawa 176 orang yang terdiri dari penumpang dan ABK. Selain itu KM Parama Kalyana juga membawa 50 unit sepeda motor, 2 unit kendaraan roda empat, 10 unit truk sedang, 9 unit truk besar, dan 6 unit tronton. Tim SAR melakukan evakuasi selama 2 jam dan berhasil mengevakuasi semua penumpang dengan selamat.

Bagi warga di daerah Bali yang membutuhkan bantuan dari Tim SAR dan Basarnas Bali, Anda dapat menghubungi nomor 0811-3811-5115 (WA dan hunting call) atau (0361) 703300 dan (0361) 705579.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini