
Program percepatan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia masih berlangsung sampai sekarang. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, per tanggal 28 Juli 2021 total masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama adalah 46.053.004 orang dan total masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua adalah 19.354.329 orang. Vaksin yang diberikan kepada masyarakat Indonesia adalah Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Novavax.
Penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan dua kali dengan jarak interval tertentu. Menurut Ahli Penyakit Menular dari UCLA Health, Amerika Serikat, Otto Yang vaksinasi dilakukan dua kali karena suntikan kedua vaksin dapat memperbesar sistem imun tubuh dalam mengenal virus dan menangkal infeksi berikutnya. Juga dapat memicu respon antibodi yang lebih cepat dan efektif di masa mendatang. Dosis kedua disebut juga dosis tambahan atau booster, yang bertujuan untuk memperpanjang masa perlindungan.
Masing-masing jenis vaksin Covid-19 memiliki jangka waktu penyuntikan dosis kedua yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
- Vaksin Sinovac
Dosis sekali suntik adalah 0,5 ml dengan jangka pemberian vaksin pertama dan kedua adalah 2-4 minggu.
- Vaksin AstraZeneca
Dosis sekali suntik adalah 0,5 ml dengan jangka pemberian vaksin pertama dan kedua adalah 8-12 minggu. Pemberian dosis kedua dengan jangka 12 minggu dapat memberikan perlindungan lebih lama terhadap virus Corona.
- Vaksin Moderna
Dosis sekali suntik adalah 0,5 ml dengan jangka pemberian vaksin pertama dan kedua adalah 28 hari. Dalam kondisi tertentu seperti mengalami kendala stok vaksin, pemberian dosis kedua dapat diperpanjang hingga 42 hari. Belum ada penelitian yang meneliti pemberian dosis kedua Vaksin Moderna jika kurang dari 28 hari atau lebih dari 42 hari.
- Vaksin Pfizer
Dosis sekali suntik adalah 0,3 ml dengan jarak pemberian vaksin pertama dan kedua adalah 21-28 hari.
- Vaksin Sinopharm
Dosis sekali suntik adalah 0,5 ml dengan jarak pemberian vaksin pertama dan kedua adalah 3-4 minggu.
- Vaksin Novavax
Belum ada berita mengenai penggunaan Vaksin Novavax di Indonesia untuk saat ini. Namun, rekomendasi jarak pemberian vaksinasi pertama dan kedua Vaksin Novavax adalah 21 hari.
Vaksinasi kedua atau booster dikatakan tidak boleh terlambat ataupun terlalu cepat. Jika terpaksa harus terlambat, waktu toleransi pemberian vaksin kedua adalah 7-10 hari. Pemberian vaksin kedua yang terlambat atau terlalu cepat dapat membuat fungsi vaksin terhadap tubuh menjadi tidak optimal.
Positif Covid-19 Setelah Penyuntikan Dosis Pertama, Bagaimana Dosis Kedua?
Meskipun penyuntikan vaksin dosis kedua memiliki toleransi penundaan, pertanyaan adalah bagaimana jika setelah menerima vaksinasi dosis pertama, seseorang dinyatakan positif Covid-19? Ternyata ada yang berbeda dengan pemberian vaksin dosis kedua dalam keadaan tertentu seperti ini.
Menurut rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), seseorang yang terinfeksi virus Covid-19 baru boleh menerima suntikan vaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh. Hal tersebut juga berlaku bagi seseorang yang sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama, lalu dinyatakan positif Covid-19, ia baru boleh menerima suntikan vaksin dosis kedua setelah 3 bulan dinyatakan sembuh.
Penundaan vaksinasi dosis kedua ternyata dapat mempengaruhi efektivitas vaksin yang disuntikkan kedalam tubuh. Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, penundaan vaksinasi Covid-19 kedua dapat dilakukan jika alasannya jelas. Misalnya seperti sedang sakit, flu, dosis suntikan habis, atau setelah menerima vaksinasi dosis pertama seseorang terinfeksi Covid-19.
“Jika penundaan lebih dari 2 minggu, maka vaksin pasti tidak akan seoptimal waku tersebut. Agar dapat mengoptimalkan efektivitas vaksin dosis kedua yang sempat tertunda, maka perlu tetap disiplin protokol kesehatan,” ujar dr. Nadia.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon