Salah Satu Wahana di Jungle Land/idetrips.com

PT. Graha Andrasentra Propertindo Tbk selaku induk perusahaan PT. Jungleland Asia mengaku belum membayar gaji karyawan Jungle Land Sentul. Gaji yang belum dibayarkan oleh perusahaan adalah dua bulan gaji periode Februari dan Maret 2020 bukan enam bulan seperti yang disampaikan oleh beberapa karyawannya di media sosial. Penundaan pembayaran gaji ini disebut akibat imbas penutupan Jungle Land Sentul selama pandemi Covid-19.

“Selama 6 bulan terakhir yaitu Maret hingga September 2020 Jungle Land tidak beroperasi dan pegawai dibebaskan dari kewajiban bekerja dengan sistem no work no pay. Jadi tuduhan gaji tak dibayar 6 bulan itu tidak benar, karena memang karyawan dibebaskan dari kewajiban bekerja,” ujar Chief Investor Relations and Corporate Affairs Officer Graha Andrasentra Propertindo, Nurizman Nurdin.

Namun Nurizman mengatakan bahwa perusahaan mengakui belum membayar gaji karyawan selama dua bulan. Gaji yang belum terbayar adalah gaji Februari 2020 yang kurang bayar 38% dari total gaji dan juga gaji Maret 2020 yang belum terbayarkan sebanyak 100%.

Selain gaji karyawan, karena penutupan Jungle Land akibat pandemi Covid-19 perusahaan juga harus menunda pembayaran THR dan juga BP Jamsostek milik karyawan. Perusahaan terpaksa melakukan hal tersebut karena nihilnya pendapatan sejak Jungle Land berhenti beroperasi sementara. 

“Penundaan pembayaran THR mengacu pada SE Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 yang mengatakan perusahaan yang tidak mampu membayar THR tahun 2020 sama sekali pada waktu yang ditentukan karena dampak pandemi Covid-19 diperkenankan ditunda maksimal sampai akhir tahun 2020,” ujar Nurazim.

Protes Karyawan Jungle Land

Pengakuan dari pihak perusahaan yang menaungi Jungle Land tersebut keluar setelah viralnya aksi protes karyawan di media sosial. Melalui salah satu akun media sosial tampak aksi protes karyawan yang membentangkan spanduk di depan tulisan Jungle Land yaitu “Bayar Hak Gaji Kami”.

Bahkan salah satu karyawan berinisial FS juga menjelaskan keadaan yang dialaminya dan teman-teman karyawan lain. Ia mengaku bahwa karyawan belum menerima gaji dari pihak perusahaan sejak Maret 2020. Padahal menurut pengakuannya, perusahaan menjanjikan akan membayar 50% gaji karyawan.

“Akibatnya teman saya ada yang gagal menikah, ada yang diusir dari kontrakan, ada yang motornya ditarik oleh bank. Kita minta kepastian, manajemen pernah bilang paling lambat September tapi ini sudah masuk tanggal 27, 28 belum juga ada kepastian,” ujar FS pada beberapa media.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini