Global Indonesia Kena Skorsing, Ratusan Buruh Yanaprima Hastapersada Ajukan Protes

Kena Skorsing, Ratusan Buruh Yanaprima Hastapersada Ajukan Protes

Buruh PT. Yanaprima Hastapersada Yang Sedang Bekerja/yanaprima.com

Ratusan buruh PT. Yanaprima Hastapersada yang berlokasi di Jl. Raya Cemengkalang, Sidoarjo melakukan aksi unjuk rasa pada Senin, 29 Juni 2015. Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan para buruh dengan mengendarai sepeda motor dan kendaraan bak terbuka lengkap dengan pengeras suara. Mereka berkonvoi menuju gedung DPRD Sidoarjo.

“Aksi ini merupakan rangkaian penolakan terhadap 123 rekan kami yang dikenai skorsing oleh perusahaan. Kami menuntut agar rekan kami dapat dipekerjakan kembali. Apalagi sekarang mendekati lebaran, kami khawatir hak-hak buruh yang diskorsing tidak diberikan,” ujar salah satu koordinator aksi, Samsul Huda.

Dalam aksinya di gedung DPRD Sidoarjo, para buruh bertemu dengan Komisi D DPRD Sidoarjo untuk menyampaikan aspirasinya. Setelah melakukan orasi di gedung DPRD Sidoarjo, para buruh bergerak ke Mapolres Sidoarjo untuk melaporkan dugaan tindak pidana yang menimpa mereka. Para buruh didampingi Mohammad Soleh selaku pengacara. 

Namun belum diketahui secara pasti penyebab PT. Yanaprima Hastapersada memberikan skorsing kepada 123 buruhnya. Hanya saja pada tahun 2015, PT. Yanaprima Hastapersada juga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 504 karyawan atau hampir 65% dari total karyawan.

Sebelum kasus skorsing dan PHK tersebut terjadi, pada tahun 2014 hingga kuartal I tahun 2015 kinerja penjualan perusahaan terus menurun. Hal tersebut membuat perusahaan terus mengalami kerugian. Bahkan hingga kuartal I tahun 2015 penjualan perusahaan juga merosot dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Selama tahun 2014, penjualan perusahaan turun hingga 18 miliar rupiah atau sekitar 4,1 persen dibandingkan tahun 2013. Sehingga menyebabkan rugi bersih perusahaan sebesar 8,9 miliar rupiah atau turun dari laba 6,2 miliar rupiah di tahun 2013,” ujar Direktur Keuangan PT. Yanaprima Hastapersada Tbk, Rinawati.

Rinawati menambahkan, kerugian tersebut disebabkan karena ekonomi yang lesu, nilai tukar naik, dan harga bahan baku yang naik. Selain itu gaji dan upah juga naik 26 persen dan biaya listrik naik 4 persen. Pada tahun 2015, PT. Yanaprima Hastapersada juga sempat mengeluhkan upah minimum regional (UMR) Jawa Timur sebesar 3,3 juta rupiah karena pusat produksi mereka ada di Sidoarjo dan Surabaya. Mereka harus bersaing dengan kompetitor di Jawa Tengah yang UMR pekerjanya hanya 1,6 juta rupiah.

PT. Yanaprima Hastapersada Bangkit Lagi

Namun setelah sempat mengalami masa-masa sulit, PT. Yanaprima Hastapersada bangkit kembali. Pada tahun 2016 jumlah karyawan perusahaan bertambah lagi sebesar 842 orang sehingga utilitas produksi dapat ditingkatkan. 

Untuk bangkit, pada tahun 2017 perusahaan menargetkan produksi 15.000 ton kantong semen dan kantong plastik. Target tersebut 38,63% lebih banyak daripada realisasi produk tahun 2016 sebanyak 10.820 ton. PT. Yanaprima Hastapersada juga menargetkan penjualan sekitar 300 miliar atau 7,79 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

“Jika target penjualan terpenuhi, kami yakin bahwa bottom line PT. Yanaprima Hastapersada tahun 2017 ini bisa membaik,” ujar Rinawati.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini