Penyelenggaraan Moto GP Mandalika/setkab.go.id

Masyarakat Indonesia patut berbangga karena gelaran balapan motor tingkat dunia yaitu Moto GP sekarang dapat dilaksanakan di Indonesia. Moto GP seri kedua tahun 2022 dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB pada 18-20 Maret 2022. Namun kebahagiaan dan kebanggaan tersebut diwarnai dengan beberapa kontroversi yang terjadi.

Beberapa kontroversi yang terjadi telah kami rangkum sebagai berikut:

  1. Dana Moto GP Mandalika Habiskan 2,48 Triliun APBN Setara Dana KIP

Untuk menyelenggarakan pertandingan Moto GP kabarnya Indonesia menggelontorkan dana senilai 2,48 Triliun rupiah. Dana tersebut didapatkan dari suntikan dana pemerintah senilai 1,3 triliun rupiah dan dana APBN sebesar 1,18 triliun rupiah. 

“#uangkita turut berkontribusi dalam mendukung perhelatan akbar ini antara lain melalui PMN dan dukungan kepada K/L terkait, insentif PPN, dan insentif bea masuk dan pajak impor. Seluruh dukungan tersebut diberikan demi kelancaran acara yang sudah dinanti-nantikan ini,” tulis Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam unggahan instagram pribadinya.

Padahal banyaknya uang yang digelontorkan untuk penyelenggaraan Moto GP di Mandalika ini setara dengan alokasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) pada tahun 2021 sebesar 2,5 triliun rupiah. Uang sebanyak itu seharusnya dapat membantu 200.000 mahasiswa kurang mampu untuk tetap bisa berkuliah.

  1. Kecelakaan Beberapa Pembalap, Apakah Karena Lintasan?

Sebelum melakukan balapan sesungguhnya, para riders melakukan uji coba dan rangkaian tes sirkuit terlebih dahulu. Sayangnya dalam rangkaian tersebut terjadi beberapa kecelakaan, terutama dialami pembalap Marc Marquez. 

Marc Marquez terjatuh saat sesi pemanasan pada 18 Maret 2022. Akibatnya ia harus dilarikan ke rumah sakit. Selain Marc Marquez, pembalap Alex Rins juga terjatuh saat sesi latihan bebas 4. Kecelakaan beberapa pembalap ini dipastikan bukan karena masalah lintasan

“Adanya beberapa pembalap yang jatuh bukan karena error lintasan. Pihak Federasi Olahraga Motor Dunia (FIM) juga telah mengevaluasi dan melihat kondisi lintasan dan tidak ada hubungannya para pembalap terjatuh karena lintasan,” ujar Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association, Priandhi Satria.

  1. Pawang Hujan Sirkuit Mandalika

Indonesia kaya akan budaya, salah satunya ditunjukkan dengan adanya pawang hujan saat gelaran balapan di Sirkuit Mandalika. Belakangan diketahui pawang hujan tersebut bernama Rara Istiani Wulandari. Aksinya viral saat ia mencoba mengendalikan cuaca ditengah hujan yang mengguyur lintasan Moto GP Mandalika.

Sayangnya aksi ini dianggap memalukan oleh orang Indonesia sendiri. Netizen Indonesia menganggap bahwa hal tersebut klenik dan membuat malu di depan mata internasional. Bahkan beberapa netizen juga meminta Rara untuk tobat karena menentang kuasa Tuhan untuk menurunkan hujan.

Meskipun begitu, aksi pawang hujan Rara ini ternyata dipuji oleh media asing dan juga akun resmi Moto GP sendiri. Mereka menyebutnya “The Master” karena setelah aksinya ‘mengusir’ hujan lebat dari lintasan sirkuit Mandalika, hujan benar-benar berhenti. Bahkan pihak Moto GP juga berterimakasih pada Rara.

Apresiasi Presiden Jokowi Pada Gelaran Moto GP Mandalika

Gelaran Moto GP Mandalika sudah usai, podium pertama dimenangkan oleh Miguel Oliveira yang berhasil menyelesaikan 20 putaran selama 33 menit 27,233 detik. Meskipun menuai beberapa kontroversi, namun Presiden Jokowi tetap memberikan apresiasi kepada masyarakat dan penyelenggara Moto GP.

“Saya ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada masyarakat terutama masyarakat NTB dan Lombok yang telah memberikan dukungan penuh kepada semua pihak. Baik penyelenggara maupun pekerja yang bekerja siang malam menyiapkan event besar ini,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya usai menyaksikan gelaran Moto GP Mandalika pada 20 Maret 2022.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam gelaran Moto GP Mandalika ini, apalagi ini merupakan event jangka panjang. Dalam menyaksikan gelaran Moto GP, Presiden ditemani Ibu Negara Iriana, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini