
Kebakaran menimpa gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang berlokasi di Jl. Percetakan Negara No. 29, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Kebakaran pertama kali dilaporkan oleh warga kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) pada pukul 21.30 WIB. Dugaan sementara penyebab kebakaran ini adalah adanya korsleting listrik yang terjadi di lantai dasar gedung BPOM.
“Sedang ada perbaikan panel listrik di lorong F Timur dan F Barat. Namun ketika menaikkan MBC (Miniature Circuit Breaker) timbul ledakan yang memicu munculnya api,” ujar Kasudin Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan, Jakarta Pusat, Asril Rizal.
Proses pemadaman api yang terjadi di gedung BPOM mengerahkan sebanyak 17 unit mobil pompa dan pendukung beserta 75 orang personil petugas pemadam kebakaran dan memakan waktu hampir 3 jam. Pada pukul 22.31 terjadi proses penanganan dengan penguraian asap. Status api berhasil dipadamkan dikeluarkan pada pukul 00.42 WIB. Setelah pemadaman, diperkirakan luas area yang terbakar adalah 200 meter persegi. Diperkirakan kerugian akibat kebakaran ini mencapai 600 juta rupiah dan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.
Dalam situs resminya, BPOM menyampaikan beberapa klarifikasi terkait kebakaran gedung. Dalam klarifikasi tersebut dijelaskan bahwa kebakaran terjadi di Lantai 1 Gedung F Barat dan kerusakan terjadi pada satu ruangan dan tidak akan mengganggu fungsi pelayanan di BPOM.
“Badan POM menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya petugas pemadam kebakaran dan kepolisian setempat yang bergerak cepat memadamkan api serta mengamankan situasi di lokasi kebakaran,” tulis Badan POM dalam akun resminya pada Senin, 19 Juli 2021.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayanti meminta keterbukaan dari Badan POM atas apa saja dokumen dan obat-obatan yang ikut terbakar. Selanjutnya ia mengatakan, insiden kebakaran ini harus diusut tuntas penyebabnya dan hasil pengusutan dan evaluasi harus disampaikan secara transparan kepada publik. BPOM juga diminta meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di area kantor yang masuk kedalam sektor esensial.
Kasus Kebakaran Sejumlah Gedung Pemerintahan Lainnya di Jakarta
Selain BPOM, ada beberapa gedung pemerintahan dalam sektor esensial lainnya di Jakarta yang pernah mengalami kebakaran. Datanya kami rangkum sebagai berikut.
- Kebakaran Gedung Kementerian ESDM
Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang terletak di Jl. MH Thamrin No. 18, Jakarta Pusat terbakar pada 19 September 2014 pukul 19.10 WIB. Ruangan yang terbakar di gedung Kementerian ESDM berukuran 6×25 meter dan merupakan ruang semipermanen. Ruangan tersebut menyimpan barang elektronik dan lemari baru milik Kementerian ESDM. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Dari peristiwa kebakaran tersebut, ada 131 saksi yang diperiksa dan 5 orang beserta mandor yang tidak hadir mengawasi para tukang tersebut ditetapkan sebagai tersangka.
- Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung
Peristiwa kebakaran gedung pemerintahan yang paling menyita perhatian adalah kebakaran Gedung Kejaksaan Agung. Gedung yang berlokasi di Jl. Sultan Hasanudin Dalam No. 1, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini terbakar pada 22 Agustus 2020. Gedung yang terbakar adalah Gedung Pembinaan di bagian utara. Diduga kebakaran disebabkan karena sejumlah tukang yang merokok membuang puntungnya secara sembarangan. Kerugian ditaksir mencapai 1,12 triliun rupiah.
- Kebakaran Gedung Nusantara I DPR RI
Kebakaran terjadi pada lift di Gedung Nusantara I DPR RI pada 29 September 2020. Kebakaran diduga terjadi karena ada bekas tumpukan kabel yang belum dipindahkan pada proyek pengerjaan unit lift di gedung Nusantara I. Cipratan alat las membuat tumpukan kabel tersebut memercikkan api. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon