

Indonesia merupakan negara yang dilewati berbagai sesar aktif, salah satunya adalah Sesar Baribis. Beberapa hari ini sesar tersebut menjadi perbincangan karena menurut para ahli termasuk BMKG, sesar tersebut sekarang dalam keadaan aktif terutama pada daerah selatan Jakarta. Maka kemungkinan daerah DKI Jakarta berpotensi diguncang gempa dengan kekuatan yang cukup masif sewaktu-waktu.
“Sesar tersebut terbukti aktif karena ada dua indikator yang dapat dibuktikan. Yang pertama ada indikasi sesar aktif tersebut memiliki laju geser sebesar 5 mm per tahun. Kemudian BMKG juga mencatat adanya gempa kecil dengan magnitudo 2,3-3,1 SR di wilayah tersebut,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono.
Daryono menambahkan bahwa sesar tersebut diperkirakan panjangnya 100 km namun bukan terusan, melainkan bersegmen-segmen. Selain melewati selatan Jakarta, sesar tersebut juga melintasi segmen bagian Timur pada daerah Bekasi-Purwakarta. Di selatan Jakarta sendiri belum terdeteksi gempa, namun ada tingkat kompresi tinggi terkait area yang terkunci dan patut diwaspadai.
Meskipun begitu, BMKG tidak dapat memprediksi kapan waktu pasti sebuah bencana akan terjadi. BMKG hanya meminta masyarakat untuk tidak panik dan selalu menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana seperti menyiapkan tas siaga bencana, memahami daerah-daerah evakuasi, dan mencari informasi dari website dan media sosial resmi BMKG.
Sesar Baribis sendiri merupakan sesar muda yang berada di Jawa Barat. Struktur sesar ini dapat diamati jejaknya kurang lebih sepanjang 70 km mulai dari Subang hingga daerah perbukitan Baribis, sebelah barat Gunung Ciremai. Nama Sesar Baribis sendiri diambil dari nama perbukitan yang ada di daerah Majalengka, Jawa Barat. Jenis sesar ini adalah sesar naik.
Sejarah Gempa Besar Jakarta Karena Aktifnya Sesar Baribis
Kawasan DKI Jakarta pernah beberapa kali diguncang gempa besar karena aktifnya Sesar Baribis. Namun, gempa-gempa tersebut terjadi sudah cukup lama. Inilah beberapa sejarah gempa besar di Jakarta karena Sesar Baribis:
- 5 Januari 1699
Tidak tercatat berapa kekuatan gempanya, namun gempa ini merusak 40 bangunan yang mayoritas ada di Cianjur. Gempa juga merobohkan sebagian bangunan Istana Bogor.
- 22 Januari 1780
Pada tanggal tersebut, Jakarta diguncang gempa dengan magnitudo 8,5 SR. Beberapa saat setelah gempa terjadi, ada ledakan dahsyat yang berlangsung selama 2 menit dari Gunung Salak hingga Batavia.
- 10 Oktober 1834
Pada tanggal tersebut, guncangan gempa di Jakarta adalah 7,0 SR. Selain dirasakan di Jakarta, guncangan gempa juga terasa di Banten, Karawang, Bogor, dan Priangan. Bahkan juga terasa hingga Tegal dan Lampung bagian barat.
Baca juga: Potensi Gempa Besar di Selatan Jawa
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon