
Beberapa hari yang lalu harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi mengalami penyesuaian. Salah satu yang mengalami penyesuaian adalah Pertamax, pada harga awal Rp 13.900,00 per tanggal 3 Januari 2023 harganya mengalami penurunan menjadi Rp 12.800,00. Tidak hanya Pertamax, beberapa bahan bakar jenis Dex juga mengalami penyesuaian.
Setelah penyesuaian harga BBM non subsidi ini, Menteri BUMN, Erick Thohir mengusulkan agar bahan bakar minyak non subsidi disesuaikan per minggu. Penyesuaian per minggu ini disesuaikan dengan harga minyak mentah dunia. Pertimbangan ini dilakukan dengan harapan agar Indonesia dapat mengikuti harga pasaran bahan bakar minyak non subsidi yang berlaku.
“Saya berharap agar harga Pertamax dapat diumumkan dan mengalami penyesuaian setiap minggu. Hal ini harus dilakukan agar dapat menyesuaikan harga pasar. Jangan lagi kita terjebak dalam situasi harga bensin turun tapi birokrasinya belum ada,” ujar Erick Thohir.
Usulan Erick Thohir ini mendapatkan tanggapan yang positif dari beberapa pihak, termasuk Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro. Komaidi mengatakan bahwa usulan tersebut bagus asalkan pemerintah dan badan usaha konsisten menerapkan kebijakannya. Jika hal tersebut dilakukan terus menerus, menurutnya lama-lama masyarakat juga akan terbiasa.
Perlu diketahui bahwa Indonesia menjadi negara dengan periode penetapan harga BBM terlama di Asia Tenggara yaitu sebulan sekali. Padahal di negara Asia Tenggara lainnya, biasanya harga bahan bakar minyak disesuaikan per minggu, per sepuluh hari, atau per dua minggu.
Penyesuaian Harga BBM Non Subsidi Per 3 Januari 2023
Sementara itu per tanggal 3 Januari 2023, harga BBM Non Subsidi mengalami penyesuaian harga. Berikut daftar harganya yang baru:
Jenis Bahan Bakar Minyak Non Subsidi | Harga Baru per 3 Januari 2023 |
Pertamax | Rp 12.800,00 |
Pertamax Turbo | Rp 14.050,00 |
Dexlite | Rp 16.150,00 |
Pertamina Dex | Rp 16.750,00 |
“Harga BBM Non Subsidi sudah sepantasnya sama dengan harga pasar. Namun BUMN ingin membuktikan bahwa pemerintah hadir dengan meminta Pertamina untuk tidak menaikkan harga bahan bakar ketika harga minyak dunia tinggi di level USD 79 per barel. Penyesuaian harga ini sudah dirapatkan dengan Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Direktur Utama Pertamina,” ujar Erick Thohir.
Penulis: Serafina Indah
Editor: Sebastian Simbolon