Ilustrasi Penembakan Istri Oleh Kopda Muslimin/pixabay.com

Anggota TNI, otak penembakan istri di Semarang bernama Kopda M atau Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia. Ia ditemukan tewas di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah pada 28 Juli 2022 setelah sampai pada pukul 05.30 WIB. Di rumah orang tuanya, Muslimin meminta maaf dan sempat diminta menyerahkan diri oleh kedua orang tuanya.

“Beliau sempat pulang untuk meminta maaf kepada ayah dan juga ibunya. Kemudian dinasehati oleh orang tuanya untuk menyerahkan diri dan lain sebagainya. Tapi pukul 05.30 WIB tiba-tiba beliau muntah-muntah,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi.

Akhirnya pada pukul 07.00 WIB, kedua orangtuanya menemukan Kopda Muslimin sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Kemudian polisi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil olah TKP polisi mengamankan beberapa barang bukti seperti barang-barang pribadi dan juga alat komunikasi. 

Menurut informasi, diduga Kopda Muslimin meninggal karena menenggak racun. Namun, meskipun membenarkan bahwa anggotanya meninggal dunia, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman belum merinci dan menjelaskan penyebab pasti anggotanya tersebut meninggal dunia. 

Sementara itu jenazah Muslimin dibawa ke RS Bhayangkara menggunakan ambulance Polres Kendal pada pukul 11.30 WIB. Untuk mengungkap alasan meninggalnya Muslimin, polisi, tim inafis, dan TNI masih berjaga di sekitar TKP. Jenazah Muslimin rencananya akan di otopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematian.

Kopda Muslimin Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Tembak Istrinya

Setelah viralnya video penembakan wanita oleh orang tak dikenal di Banyumanik, Semarang, Polisi akhirnya mengungkap dalang dibalik peristiwa tersebut. Tak disangka, pelaku yaitu Kopda Muslimin merupakan suami dari si korban sendiri. Berdasarkan keterangan para tersangka di Polrestabes Semarang, pelaku menyuruh mereka untuk menghabisi nyawa istrinya.

“Kami bertemu Bang Mus di rumahnya, dia bercerita keadaan rumah karena dia tidak tahan selalu dikekang istrinya. Saya sempat menyarankan untuk diracun menggunakan bunga kecubung sebagai pelajaran,” ujar AS salah seorang tersangka penembakan.

Dari keterangan para tersangka, Kopda Muslimin sudah empat kali melakukan percobaan pembunuhan terhadap istrinya. Sampai pada akhirnya percobaan keempat, Muslimin meminta para pembunuh bayaran untuk membeli pistol dan menembak istrinya. Para tersangka dijanjikan uang 200 juta rupiah dan mobil jika berhasil.

Selain itu, Muslimin juga disebut selalu memandu para eksekutor. Saat peristiwa penembakan, Muslimin sempat meminta istrinya ditembak di kepala namun akhirnya aksi tersebut gagal dan semua tersangka ketahuan. Sementara itu, istri Kopda Muslimin selamat meskipun menderita luka tembak dan sekarang masih dirawat di RS Hermina Banyumanik.

Penulis: Serafina Indah

Editor: Sebastian Simbolon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini