Pabrik Gudang Garam yang terletak di Jl. Mataram, Kelurahan Semampir, Kediri, Jawa Timur mengalami kebakaran pada 8 November 2022. Kebakaran tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Saksi bernama Rudi tersebut mengungkap dirinya melihat api pada sekitar pukul 00.00 WIB.
“Saya melihat adanya kobaran api, saya kira awalnya ada orang sedang membakar lahan tebu. Namun api semakin membesar dan ternyata yang terbakar adalah pabrik Gudang Garam unit 12,” ujar Rudi.
Petugas pemadam kebakaran langsung dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Tim gabungan yang berasal dari internal Damkar GG dan Pemkot Kediri dan tidak diketahui jumlahnya tersebut berhasil memadamkan api pada pukul 01.00 WIB. Namun petugas masih terus keluar masuk area kebakaran untuk melakukan pembasahan hingga pagi harinya, guna memastikan sudah tidak ada titik api yang menyala lagi.
Sebelumnya diketahui kebakaran melanda unit 12 Pabrik Gudang Garam di Kediri. Unit 12 tersebut merupakan gudang tambahan atau ancillary warehouse milik Gudang Garam. Lokasi tersebut menjadi tempat penyimpanan barang penunjang (non produksi) sehingga disebut tidak mempengaruhi produksi rokok.
“Lokasi terjadinya kebakaran merupakan tempat penyimpanan barang penunjang (barang non produksi). Adanya kebakaran ini dipastikan tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional pabrik karena barang penunjang yang terbakar tidak berkaitan dengan kegiatan produksi,” ujar Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman.
Meskipun tidak berdampak kepada operasional pabrik, kebakaran ini berdampak pada anjloknya saham perusahaan. Per tanggal 8 November 2022, saham PT. Gudang Garam, Tbk melemah 425 poin pada angka 1,87%. Selain anjloknya saham, kebakaran ini diduga merugikan perusahaan hingga miliaran rupiah. Beruntungnya, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Selain nilai saham yang melemah dan kerugian yang mencapai miliaran rupiah, pihak perusahaan juga belum mengungkap penyebab terjadinya kebakaran. Petugas pemadam kebakaran di lokasi yang bertugas juga enggan memberikan keterangan dan meminta wartawan untuk menanyakan langsung pada pihak perusahaan.
Penulis: Serafina Indah
Editor: Sebastian Simbolon
