
Selain vaksin Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca, Indonesia kembali kedatangan dua jenis vaksin baru yaitu Moderna dan Pfizer. Kedatangan vaksin Moderna pertama adalah pada tanggal 11 Juli 2021 dengan jumlah 3.000.060 dosis. Rencananya, vaksin Moderna akan digunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi masyarakat Indonesia, namun diprioritaskan untuk vaksinasi tahap ketiga untuk booster tenaga kesehatan. Sementara itu pemerintah rencananya juga akan menggunakan vaksin Pfizer untuk program percepatan vaksinasi dan akan menerima 50 juta dosis vaksin Pfizer, namun belum diketahui kapan akan datang ke Indonesia.
Penyuntikan vaksin Moderna dimulai pertama kali pada Jumat, 16 Juli 2021 di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo. Vaksin ini disuntikkan pada 50 Guru Besar FKUI dan sejumlah dokter sebagai booster tenaga kesehatan.
“Harapannya jika para senior yakin untuk menerima vaksinasi ketiga, vaksin booster menggunakan vaksin Moderna, seharusnya para juniornya dan murid-muridnya juga bisa mengikuti untuk divaksinasi dengan segera. Harapan saya segera para nakes ini dapat diberikan booster vaksin ketiga agar bisa melindungi mereka sehingga dapat bekerja dengan lebih tenang,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Salah satu Guru Besar FKUI yang sudah divaksinasi menggunakan vaksin Moderna, Prof. Aman Pulungan, mengatakan jika setelah divaksinasi ia tidak merasakan efek apapun. Ia juga meyakini bahwa vaksin dengan vaksin Moderna dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada para nakes untuk segera vaksinasi tahap ketiga tanpa ragu.
“Karena kita frontliner untuk nakes jadi seharusnya kita lebih terlindungi karena kita langsung berhadapan dengan pasien Covid-19. Jadi saya sarankan kepada para nakes jika ada kesempatan jangan ragu-ragu untuk diimunisasi yang ketiga,” ujar Prof. Aman Pulungan.
Serba-Serbi Vaksin Moderna
Vaksin Moderna merupakan bantuan dari pemerintah Amerika Serikat yang disalurkan melalui skema COVAX family. Di Indonesia sendiri, vaksin Moderna telah menerima izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM pada tanggal 2 Juli 2021 dengan rincian sebagai berikut.
- Dikembangkan dengan platform mRNA
- Diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA
- Digunakan bagi usia 18 tahun keatas
- Dosis 0,5 ml dengan 2 kali penyuntikan (rentang 1 bulan)
- Efikasi 94,1% (usia 18-56 tahun) dan 86,4% (usia lebih dari 56 tahun)
Vaksin Moderna sendiri menggunakan komponen materi genetik yang membuat sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein, tidak menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan. Protein tersebut adalah bagian dari permukaan virus Corona. Penyuntikan vaksin Moderna disuntikkan ke dalam otot (intramuskular/IM).
Sebelum menerima vaksin Moderna, Anda harus memahami keadaan tubuh Anda. Vaksin Moderna tidak boleh diberikan kepada seseorang yang sedang berada dalam keadaan tertentu, seperti berikut ini.
- Vaksin Moderna tidak boleh diberikan kepada seseorang yang alergi terhadap kandungan yang ada dalam vaksin Moderna.
- Tidak dianjurkan diberikan kepada orang yang sedang demam atau menderita Covid-19.
- Menderita sistem imun lemah atau sedang menggunakan obat imunosupresan.
- Menderita kelainan darah, penyakit jantung, autoimun, diabetes, kanker, HIV/AIDS, TBC, penyakit paru, penyakit ginjal, radang sendi, atau penyakit saluran pencernaan.
- Sedang menjalani cuci darah atau baru saja menjalani transplantasi organ.
- Telah menerima vaksin Covid-19 lain.
- Sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beritahu dokter tentang obat-obatan yang sedang digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal.
Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menerima vaksin Moderna seperti demam, mual dan muntah, rasa lelah, nyeri di area bekas suntikan, menggigil, nyeri sendi, dan nyeri otot. Namun keadaan akan berbeda pada setiap orang. Jika Anda merasakan efek pasca vaksinasi dan semakin berat, disarankan untuk segera pergi dan berkonsultasi pada dokter.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon