
Kasus penipuan terjadi kepada dua nasabah Jenius milik Bank BTPN. Nasabah pertama atas nama Wirawan A yang mengaku akunnya dibobol oleh seseorang pada Juli 2021. Wirawan sebagai korban menjelaskan bahwa penipu memperdaya nasabah sehingga nasabah memberikan data-data privasi yang disalahgunakan untuk mengambil alih rekening Jenius nasabah.
“Kami senantiasa mengingatkan pada nasabah untuk tidak membagikan informasi rahasia seperti PIN, password, email, One Time Password (OTP) dan data di aplikasi Jenius dalam bentuk apapun. Termasuk link tidak resmi kepada pihak lain, termasuk pihak Jenius,” ujar Corporate Communication BTPN, Andrie Darusman.
Menanggapi penipuan yang terjadi terhadap nasabahnya, pihak Jenius Bank BTPN sudah memblokir akun korban dan juga akun penipu. Namun pihak bank menyatakan bahwa hal tersebut adalah kesalahan dari nasabah. Sehingga bank tidak dapat menjanjikan pengembalian uang yang disalahgunakan oleh penipu.
Andrie menjelaskan bahwa nasabah sebagai pihak yang melakukan transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bertanggung jawab atas transaksi perbankan yang dilakukan karena telah mendapat otorisasi dari nasabah sendiri. Jenius dari Bank BTPN juga selalu tunduk pada prosedur yang berlaku dan akan siap membantu nasabah jika dibutuhkan proses selanjutnya pada pihak yang terkait.
Penipuan Jenius Bank BTPN Lainnya
Selain Wirawan, dalam waktu yang berdekatan pada Juli 2021, seorang nasabah lain mengadukan hal yang sama. Nasabah bernama Riri mengaku kehilangan uang sebesar 110 juta rupiah di rekening Jenius BTPNnya karena penipuan yang mengatasnamakan Jenius dari bank BTPN.
Kejadian tersebut bermula ketika Riri menerima telepon dari orang yang mengaku dari layanan Jenius milik Bank BTPN. Orang tersebut memintanya mengganti kartu debit sebagai kebijakan bank yang berlaku bagi seluruh nasabah.
“Saya diminta mengisi sebuah link, sambil mengisi link sambil CS yang menelepon menjelaskan. CS tersebut mengatakan bahwa limit tarik tunai pada kartu bank akan dinaikkan karena saya merupakan nasabah dengan transaksi aktif,” ujar Riri.
Namun Riri mulai curiga ketika penelepon mengetahui bahwa dirinya memiliki akun bank lain. Selain itu, penelepon juga meminta Riri menyebutkan akun bank tersebut namun ia menolak. Saat sadar akan hal mencurigakan tersebut, Riri mengecek akun Jeniusnya dan sayangnya ia sudah tidak dapat lagi mengakses akunnya sendiri.
Keesokan harinya Riri mendatangi kantor cabang BTPN dan kaget bahwa dana di Jeniusnya tinggal 1 rupiah dari 100 ribu rupiah. Tidak hanya itu, ternyata penipu juga membobol deposito Riri sehingga total kerugiannya mencapai 110 juta rupiah. Ia sempat mengetahui bahwa uangnya ditransfer ke rekening Jenius atas nama Afifudin dan ia juga sudah melapor pada pihak yang berwajib.
Penangkapan Terduga Pelaku Penipuan
Setelah dua kasus nasabah Jenius BTPN ditipu, Polda Metro Jaya bergerak cepat menanggapi aduan tersebut. Pada 14 Oktober 2021, Polda Metro Jaya berhasil mengejar dan menangkap para terduga pelaku penipuan tersebut.
“Para terduga pelaku menggunakan modus pengambilalihan rekening nasabah dengan cara melakukan panggilan kepada korban dan mengaku sebagai staf Bank BTPN,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Setelah korban terpengaruh kemudian pelaku meminta korban untuk mengirimkan login terdaftar dengan mengisi data nasabah dan OTP. Setelah pelaku mendapatkan akun nasabah, pelaku lalu mengambil alih rekening nasabah dan dikuras habis isinya. Hingga sekarang Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku penipuan Jenius Bank BTPN.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon