
Terhitung sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021, Pemerintah Pusat memberlakukan PPKM Darurat di wilayah Jawa-Bali. PPKM Darurat ini dilaksanakan untuk mengantisipasi lonjakan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di beberapa wilayah terutama yang masuk ke dalam zona merah. Salah satu wilayah yang memberlakukan PPKM Darurat adalah wilayah DKI Jakarta, wilayah yang menyumbang paling banyak angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Jalanan Jakarta yang biasanya ramai mendadak sepi pada awal penerapan PPKM Darurat. Hal ini disebabkan karena Dinas Perhubungan DKI Jakarta memberlakukan pembatasan pada beberapa akses jalan di DKI Jakarta. Daftar akses jalan yang dibatasi oleh Dinas Perhubungan di wilayah DKI Jakarta selama PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 adalah sebagai berikut.
- Dalam Kota:
Bundaran Senayan, Semanggi, Bundaran HI, dan TL Harmoni
- Dalam Tol:
- Timur ke Barat:
Off ramp Tegal Parang, Off ramp Polda: dikeluarkan di off ramp Bukopin/DPR.
- Barat ke Timur:
Off ramp Semanggi, Off ramp Senayan, Off ramp Pancoran: dikeluarkan di off ramp Dharmais/Cawang
- Batas Kota:
- Ringroad Tegal Alur, Jakarta Utara
- Pos Joglo Raya, Jakarta Barat
- Pos LTS Kalideres, Jakarta Barat
- Perempatan Pasar Jumat, Jakarta Selatan
- Ciledug Raya (Universitas Budiluhur), Jakarta Selatan
- Lampiri Kalimalang, Jakarta Timur
- Panasonic Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur
- Kolong Cakung, Jakarta Timur
- Depan SPBU Cilangkap, Depok
- Jl. Parung Ciputat, Depok
- Lenteng Agung, Depok
- Batu Ceper, Tangerang Kota
- Jati Uwung, Tangerang Kota
- Jl. Sultan Agung Meda Satria, Bekasi Kota
- Jl.. Nur Ali Sumber Arta, Bekasi Kota
- Kedung Waringin, Kab. Bekasi
- Tambun, Kab. Bekasi
- Bintaro, Tangerang Selatan
- Legok, Tangerang Selatan
Sayangnya, pembatasan beberapa ruas jalan di DKI Jakarta sebagai dukungan dalam pelaksanaan PPKM Darurat malah menyebabkan penumpukan kendaraan dan kemacetan di beberapa ruas jalan lainnya dan sepinya jalanan di Jakarta hanya berlangsung sementara. Pada hari Senin, 5 Juli 2021 banyak netizen yang melaporkan adanya kemacetan di beberapa ruas jalan di DKI Jakarta. Diduga disebabkan karena ditutupnya beberapa ruas jalan lain dan masih banyaknya warga masyarakat yang beraktifitas diluar.
Seperti dikutip dari media sosial Instagram @jktinfo, yang mengambil beberapa informasi keluhan dari netizen atas penumpukan kendaraan yang terjadi. Beberapa netizen mengeluhkan hal yang sama atas kemacetan yang terjadi seperti “PPKM oh PPKM” , “Gimana ini nggak gerak”, “Bisa sampe pramuka macetnya…….”. Bahkan ada juga netizen yang khawatir dimarahi HRD karena terjebak kemacetan “Astaga, gimana mau masuk kerja. HRD tolong mengerti, malah disuruh cari jalan tikus”.
“Udah lewat-lewat gang pas keluar jalan raya tetep aja kena tutup lagi, setiap pertigaan ke jalan raya ditutup, mana susah udah padet,” tulis netizen lain yang terkena imbas pembatasan area jalan raya di Jalan Raya Kalimalang, Bekasi.
Ruas Jalan di DKI Jakarta Yang Macet Saat Pemberlakuan PPKM
Beberapa ruas jalan di DKI Jakarta macet dan ada penumpukan kendaraan akibat dari pembatasan beberapa ruas jalan lainnya. Berikut kami rangkum data ruas jalan yang macet saat pemberlakukan PPKM di DKI Jakarta pada Senin, 5 Juli 2021 pagi.
- Kramat Raya, Jakarta Pusat
- Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan
- Pertigaan KEK Kramat Jati
- Ruas Jalan Senen-Gunung Sahari
- Pejompongan, Jakarta Pusat
- Salemba Raya, Jakarta Pusat
- Kawasan Terminal Kali Deres
- Jalan Daan Mogot Km. 17, Jakarta Barat
- Cimanggis, Depok
- Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur
- Cempaka Putih, Jakarta Pusat
- Stasiun Universitas Pancasila hingga flyover tapak kuda
- Jl. Raya Kalimalang, Bekasi
- Gatot Subroto Lipi
- Menteng, Jakarta Pusat
Bahkan beberapa ruas jalan yang disebutkan diatas juga masih mengalami penumpukan kendaraan dan kemacetan pada Selasa, 6 Juli 2021 pagi. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai tindakan aparat berwenang dalam menindaklanjuti penumpukan kendaraan di beberapa ruas jalan di DKI Jakarta selama pemberlakukan PPKM Darurat.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon