
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia per tanggal 18 Juli 2021 mencapai 2.877.476 kasus dengan sebanyak 542.236 kasus aktif. Tingginya kasus aktif di Indonesia ini menyebabkan pemerintah harus mampu menjaga ketersediaan pasokan alat kesehatan dan oksigen yang dibutuhkan bagi pasien terkonfirmasi Covid-19. Upaya pemerintah untuk tetap menjaga pasokan oksigen ini didukung oleh GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia yang menaungi Gojek dan Tokopedia, KADIN, dan Samator Group.
Dalam waktu dekat, ketiga grup tersebut akan mendirikan Rumah Oksigen Gotong Royong. Rumah Oksigen Gotong Royong ini dibangun di kawasan Pulogadung tepat di sebelah kawasan pabrik Samator Group, diatas lahan yang telah disediakan oleh PT Master Steel dan didukung oleh PT Tripatra Engineers and Contractors sebagai perusahaan yang menangani pembangunan Rumah Oksigen. Pembangunan Rumah Oksigen tersebut ditinjau oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan bersama Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid pada Minggu, 18 Juli 2021.
“Saya mengapresiasi GoTo, Kadin Indonesia, dan Samator Group yang telah mendirikan “Rumah Oksigen Gotong Royong”. Ini adalah salah satu contoh baik dari peran swasta dalam membantu penanganan Covid-19. Penanganan Covid-19 adalah tantangan kita bersama,” ujar Luhut Binsar Panjaitan dalam peninjauan tersebut.
Sementara itu, ada 5 fakta yang perlu diketahui mengenai Rumah Oksigen Gotong Royong yaitu sebagai berikut.
- Akan dapat dipesan nantinya melalui aplikasi Halodoc.
- Berada di pabrik suplai oksigen Samator Group.
- Lokasi strategis dalam memberi kecepatan dan kedekatan akses oksigen.
- Dikelola oleh pihak berpengalaman di pengelolaan fasilitas kesehatan.
- Lokasi Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulogadung dekat dengan sejumlah RS rujukan Covid-19.
“Krisis oksigen di Indonesia disebabkan karena distribusi yang terkendala jarak dan waktu serta sarana dan prasarana. Sehingga adanya “Rumah Oksigen Gotong Royong” adalah sebuah upaya untuk meminimalisir hambatan dengan menghadirkan fasilitas semi-permanen yang memungkinkan penderita Covid-19 kategori 2 bisa mendapatkan akses mudah kepada tempat tidur perawatan, suplai oksigen, serta fasilitas ke beberapa rumah sakit terdekat,” ujar CEO GoTo, Andre Soelistyo.
Upaya Lain Penanganan Covid-19 dari GoTo
Selain bekerja sama untuk mendirikan Rumah Oksigen Gotong Royong, GoTo juga berkomitmen untuk mendukung seluruh pihak dalam upaya penanganan Covid-19. Upaya tersebut terangkum dalam program sistematis tiga area sebagai berikut.
- Upaya Relief
Upaya untuk membantu meringankan beban dengan menyalurkan sembako kepada mitra, meringankan biaya perawatan dan pengobatan pasien Covid-19, paket bahan pangan dan bahan pokok, pemenuhan suplai listrik rumah, penggalangan dana hingga 155 miliar rupiah dari masyarakat luas dalam penanganan Covid-19.
- Upaya Prevention
Upaya pencegahan dengan cara penyaluran paket kesehatan bagi mitra driver, paket higienitas bagi mitra usaha, masyarakat prasejahtera, dan kelompok pekerja sektor informal, pemberian vaksinasi bagi mitra driver dan pelaku UMKM.
- Upaya Treatment
Upaya untuk melakukan perawatan yaitu dengan mendirikan Rumah Oksigen Gotong Royong yang digunakan untuk menyuplai oksigen bagi warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala sedang.
Selain dari GoTo, upaya untuk mengamankan pasokan oksigen medis untuk masyarakat juga dilakukan pemerintah bekerja sama dengan PT. Aneka Gas Industri (Samator). Presiden Joko Widodo juga telah melakukan peninjauan lokasi pabrik yang berada di Pulogadung pada Jumat, 16 Juli 2021. Pabrik di Pulogadung memiliki kapasitas produksi 110 ton per hari, pabrik yang berada di Cikande memiliki kapasitas produksi 250 ton per hari, dan pabrik di Cibitung memiliki kapasitas produksi 100 ton per hari. Sehingga kapasitas produksi seluruh Indonesia mencapai kurang lebih 1.000 ton per hari.
“Kita telah bekerjasama dengan industri-industri dalam negeri untuk mengamankan pasokan dan distribusi oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat, sehingga kebutuhan oksigen secara nasional bisa terpenuhi,” ujar Presiden Joko Widodo dalam peninjauan tersebut.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon