
Berita duka datang dari negara Irak, sebuah rumah sakit rujukan Covid-19 bernama Rumah Sakit Al-Hussein di Nassiriya, sebuah kota yang terletak di selatan Irak mengalami kebakaran. Kebakaran terjadi pada Senin malam, 12 Juli 2021. Diduga awal mula terjadinya kebakaran adalah karena adanya tangki tabung oksigen yang meledak di ICU. Kebakaran menghanguskan bangunan sementara yang didirikan di sebelah bangunan utama rumah sakit dan juga menghanguskan bangsal isolasi Covid-19 yang memiliki kapasitas 70 tempat tidur.
Seorang reporter dari Reuters menyebutkan, saat melakukan liputan di rumah sakit itu, banyak awak kesehatan yang sedang bergotong royong membawa keluar korban meninggal dalam kebakaran, sementara mereka yang selamat mengalami batuk-batuk karena kepulan asap kebakaran yang hebat. Pejabat kesehatan setempat mengatakan, pencarian dan evakuasi korban masih terkendala asap tebal dan akan dilanjutkan saat api sudah bisa dikendalikan karena dikhawatirkan masih ada korban yang terjebak di dalam bangunan.
“Saya mendengar ledakan besar di dalam bangsal yang berisi pasien Covid-19 dan kemudian api berkobar sangat cepat,” kata salah seorang penjaga rumah sakit, Ali Muhsin dikutip dari media asing.
Dari data yang berhasil dihimpun hingga hari ini, setidaknya ada sebanyak 44 korban meninggal dunia, 67 orang terluka, dan 5 lainnya mengalami serius akibat kebakaran ini, bahkan dikabarkan masih ada korban yang terperangkap di dalam. Penyebab dan akibat dari kebakaran yang terjadi masih terus diselidiki. Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah menteri dan komandan keamanan di Irak untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai kebakaran tersebut pada Selasa pagi, 13 Juli 2021. Dalam pertemuan itu, ia juga meminta manajer rumah sakit untuk diberikan skors dan diperintahkan untuk ditangkap.
Seperti yang kita ketahui bahwa Irak juga sedang berperang melawan virus Covid-19 yang telah membuat 17.592 orang meninggal dunia dan sudah menginfeksi lebih dari 1,4 juta warga Irak. Negara Irak juga sedang terpuruk karena perang dan sanksi internasional, ditambah sistem perawatan kesehatannya yang masih belum cukup untuk mengatasi krisis Covid-19 yang melanda negaranya.
Kasus Kebakaran Serupa di Irak
Selain kasus kebakaran Rumah Sakit Al-Hussein, kebakaran rumah sakit serupa juga pernah terjadi pada bulan April 2021 lalu. Kebakaran terjadi pada sebuah rumah sakit di Baghdad, juga disebabkan karena meledaknya tangki tabung oksigen. Kebakaran ini menewaskan sedikitnya 82 orang dan melukai 110 orang, bahkan dalam kebakaran tersebut disebutkan beberapa orang terpaksa melompat dari jendela rumah sakit untuk menyelamatkan diri. Kebakaran juga menyebabkan puing-puing bangunan dan pecahan kaca berserakan di jalan sekitar rumah sakit.
“Saya menyelamatkan saudara saya ke jalan. Kemudian saya kembali dan naik ke akhir yang tidak terbakar. Saya menemukan seorang gadis berusia kira-kira 19 tahun meninggal dan lemas,” ujar Ahmed Zaki, salah seorang kerabat pasien pada media.
Bukti kelalaian ditemukan dalam kejadian kebakaran di rumah sakit di Baghdad ini. Dalam rapat kabinet darurat, Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Khadimi menjatuhkan sanksi dan skors kepada Gubernur Baghdad, beberapa pejabat kementerian kesehatan, manajer rumah sakit, serta kepala keamanan dan pemeliharaan atas dugaan adanya kelalaian. Kejadian ini juga membuat Menteri Kesehatan Irak, Hassan Al-Tamimi mengundurkan diri setelah terjadinya kebakaran.
Dua kebakaran besar yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan ini membuktikan bahwa negara Irak sudah terlalu lama terkurung dalam kekerasan politik, kecelakaan karena kurangnya investasi, korupsi, dan infrastruktur bagi masyarakat yang rusak dan kurang memadai.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon