Global Indonesia Teknik Proning: Penanganan Darurat Ketika Saturasi Oksigen Turun

Teknik Proning: Penanganan Darurat Ketika Saturasi Oksigen Turun

Pengukuran Saturasi Oksigen Menggunakan Oximeter/alodokter.com

Penderita infeksi virus Covid-19 memiliki beberapa gejala, salah satunya adalah saturasi oksigen berada dibawah 95 persen. Pengecekan saturasi oksigen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis gas darah (AGD) atau menggunakan oximeter. Bagi penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, tabung oksigen medis dapat menjadi pertolongan untuk meningkatkan dan menjaga stabilitas kadar oksigen. Namun bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah belum tentu bisa mendapatkan pasokan oksigen untuk membantu menaikkan kadar oksigen saat saturasi oksigen di dalam tubuh menurun.

Oleh sebab itu, pasien Covid-19 yang saturasi oksigennya menurun dapat melakukan teknik Proning. Teknik Proning adalah teknik untuk meningkatkan kadar oksigen  di dalam tubuh pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan dengan cara pasien Covid-19 tidur dengan posisi tengkurap. Posisi tengkurap dapat memungkinkan kantong udara di paru-paru mengembang sepenuhnya, sehingga oksigen dapat masuk ke dalam tubuh dengan lebih maksimal. Namun, ditegaskan oleh para dokter bahwa posisi Proning ini hanya sebagai pertolongan pertama.

“Yang paling penting pertama kali adalah tambahan oksigen. Kedua boleh melakukan Proning dan harus dilakukan secara bersamaan, agar masyarakat tidak keliru bahwa prone position bisa memperbaiki saturasi. Prone prosition harus tetap dibarengi oleh suplementasi oksigen,” ujar dr. Agus Dwi Susanto, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dikutip dari beberapa media pada 6 Juli 2021.

Langkah-Langkah Melakukan Teknik Proning

Teknik Proning dapat Anda lakukan untuk pertolongan pertama bagi Anda atau anggota keluarga Anda yang positif Covid-19 dan saturasi oksigennya dibawah 95 persen. Beberapa langkah ini dapat Anda praktekkan.

  1. Siapkan 3-5 bantal lalu tidur tengkurap, dengan penempatan bantal:
  • Satu bantal di bawah leher
  • Satu atau dua bantal di bawah dada melewati paha atas
  • Dua bantal di bawah tulang kering
  1. Ubah posisi tidur menghadap ke kanan atau kiri
  2. Tidur dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal oleh bantal

Selama melakukan posisi Proning, pastikan bahwa setiap 30 menit Anda mengubah posisi berbaring Anda dengan urutan posisi tengkurap-berbaring sisi kanan-berbaring sisi kiri-duduk-kembali ke posisi tengkurap. 

Ada juga pasien Covid-19 yang tidak dapat melakukan teknik Proning secara mandiri atau harus dibantu oleh anggota keluarga lain. Atau dalam keadaan darurat dapat menggunakan tempat tidur biasa dan sprei. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Dengan menggunakan sprei datar, Anda dapat menarik pasien ke salah satu sisi tempat tidur.
  2. Tempatkan lembaran sprei di sekitar lengan yang akan ditarik keluar menuju sisi yang Anda tuju.
  3. Lembaran sprei yang lain ditempatkan di tempat tidur dan diselipkan di bawah tubuh pasien. Ini akan membantu Anda memutar dan membalikkan tubuh pasien.
  4. Dengan menggunakan sprei, Anda dapat membalikkan pasien dan memposisikan pasien sesuai posisi Proning. 
  5. Jika sudah selesai, tarik kembali dan tempatkan pasien kembali pada posisi terlentang. Luruskan posisi tidurnya dan tetap gunakan oksigen sebagai alat bantu bernafas.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Proning

Posisi Proning tidak dapat dilakukan secara sembarangan kepada pasien Covid-19. Beberapa hal dibawah ini harus Anda perhatikan sebelum melakukan teknik Proning.

  1. Jangan melakukan posisi Proning atau tengkurap satu jam setelah makan
  2. Teknik Proning diperlukan jika pasien Covid-19 kesulitan bernafas dan saturasi oksigen di dalam tubuhnya kurang dari 94 persen
  3. Lakukan Proning semampu Anda, diperbolehkan melakukan Proning hingga 16 jam sehari dalam beberapa siklus, dengan catatan Anda nyaman melakukannya
  4. Bantal bisa disesuaikan dengan kenyamanan dan untuk mengubah area tekanan
  5. Pantau setiap luka tekan atau cedera terutama di sekitar tonjolan tulang

Selain itu, Anda juga tidak boleh menyarankan atau melakukan teknik Proning kepada orang dengan keadaan hamil, pasien dengan gangguan jantung, memiliki masalah tulang punggung, tulang paha, dan tulang panggul, serta pada pasien yang memiliki masalah trombosis vena dalam (diobati dalam kurun waktu kurang dari 48 jam).

Penulis: Serafina Indah Chrisanti

Editor: Sebastian Simbolon

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini