
Virus Covid-19 (2019-nCoV) atau Corona sudah hampir satu tahun lebih berada di Indonesia. Kasus Corona pertama di Indonesia dikonfirmasi oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Orang yang pertama kali tertular virus Corona adalah 2 WNI asal Depok berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun, keduanya tertular virus Corona karena kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia saat berdansa di sebuah klub.
Setelah kasus konfirmasi pertama Covid-19 itu, sayangnya virus sudah terlanjur masuk dan menyebar di Indonesia menyebabkan per kemarin Minggu, 27 Juni 2021, satu tahun 3 bulan setelah kasus konfirmasi Covid-19, ada sebanyak 2.115.304 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan penambahan kasus yang sangat tinggi yaitu 21.342 kasus baru. Melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Juni 2021 ini disebabkan karena adanya libur panjang lebaran 2021 yang menyebabkan terciptanya beberapa cluster baru dan tingginya mobilitas masyarakat untuk mudik meskipun sudah dilarang oleh pemerintah. Selain karena hal tersebut, melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia juga disebabkan karena adanya mutasi varian virus Covid-19 yang baru.
“Dua faktor utama penyebab lonjakan kasus di Eropa dan India adalah adanya mobilitas tinggi dan varian baru virus Covid-19. Mobilitas tinggi dapat meningkatkan laju penularan dan peluang varian baru bertransmisi secara lokal. Jika tidak waspada, hal ini nantinya akan sulit untuk kita kendalikan,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi.
3 Varian Virus Covid-19 Yang Sudah Ditemukan di Indonesia
Sampai dengan hari ini, melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia juga disebabkan karena adanya mutasi varian virus Covid-19 yang baru. 3 varian virus Covid-19 baru yang ada di Indonesia dirangkum sebagai berikut.
- Varian B.1.3.5.1 (Varian Afrika Selatan)
- Sempat disebut sebagai varian Beta
- Kasus B.1.3.5.1 ditemukan pertama kali di Bali pada 25 Januari 2021
- Pasien B.1.3.5.1 meninggal pada 16 Februari 2021
- Per 20 Juni 2021 ditemukan 6 kasus di Indonesia
- Varian B.1.1.7 (Varian Inggris)
- Sempat disebut sebagai varian Alpha
- Varian yang paling banyak dilaporkan dan sirkulasinya mulai meningkat di Asia Tenggara sejak 21 Februari 2021 menurut data dari WHO
- Tingkat penularannya sebesar 36-75%
- Varian yang rata-rata ditemukan pada pengujian genome sequencing di Indonesia
- Sudah ada 13 kasus transmisi lokal sejak periode Februari-April 2021
- Per 20 Juni 2021 ditemukan 45 kasus di Indonesia
- Varian B.1.617.2 (Varian India)
- Sempat disebut sebagai varian Delta
- Sudah bersirkulasi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
- Peningkatan kasus aktif di Malaysia sebanyak 30.000 per hari Minggu 2 Mei 2021.
- Penemuan kasus B.1.6.1.7 pertama kali di Jakarta pada 3 April 2021 pada warga negara Indonesia.
- Per 20 Juni 2021 ditemukan 160 kasus di Indonesia
Ada satu lagi varian virus Covid-19 baru yang bernama P.1 atau Gamma yang berasal dari Brazil dan terdeteksi awal pada November 2020. Namun, varian virus P.1 tersebut belum terdeteksi di Indonesia hingga saat ini dan tentunya kita berharap tidak ada penambahan varian virus Covid-19 lagi di Indonesia.
Gejala Covid-19 Varian B.1.617.2 dari India
Menurut data dari Litbang Kementerian Kesehatan, virus Covid-19 baru yang mendominasi di Indonesia saat ini adalah varian B.1.617.2 atau virus Delta dari India sebanyak 160 kasus (76%). Per tanggal 20 Juni 2021, varian B.1.617.2 ditemukan di beberapa daerah dengan rincian: 3 kasus di Sumatera Selatan, 2 kasus di Banten, 1 kasus di Jawa Barat, 10 kasus di Jawa Timur, 57 kasus di DKI Jakarta, 80 kasus di Jawa Tengah, 3 kasus di Kalimantan Tengah, 3 kasus di Kalimantan Timur, dan 1 kasus di Gorontalo.
Varian B.1.617.2 ini disebut membuat penanganan medis lebih sulit dan 40-50% lebih menular dari varian Alpha (Inggris). Oleh sebab itu, Anda harus meningkatkan kewaspadaan dan mengetahui inilah beberapa gejala Covid-19 Varian B.1.617.2 (Delta) yang berhasil kami rangkum.
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Diare dan sakit perut
- Nyeri sendi
- Gangguan pendengaran
- Pembekuan darah
- Gangren (jaringan mati akibat infeksi atau kekurangan darah.
Penulis: Serafina Indah Chrisanti
Editor: Sebastian Simbolon